SKK Migas: Industri hulu migas gerakkan ekonomi masyarakat sekitar

6 hours ago 2
...Keberadaan industri hulu migas itu memegang peranan penting untuk menggerakkan perekonomian atau memberikan economic ripple effect kepada masyarakat sekitar

Jakarta (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan kehadiran industri hulu migas turut menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar.

“Keberadaan industri hulu migas itu memegang peranan penting untuk menggerakkan perekonomian atau memberikan economic ripple effect kepada masyarakat sekitar,” ucap Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D Suryodipuro dalam acara buka puasa bersama di Jakarta, Rabu malam.

Hudi menyampaikan bahwa ExxonMobil merupakan salah satu contoh nyata bagaimana kehadiran industri hulu migas di suatu daerah menggerakkan perekonomian masyarakat sekitar.

Menurut Hudi, ExxonMobil turut berkontribusi dalam mengembangkan wilayah Jawa Timur, khususnya Cepu atau Bojonegoto.

“Yang kami harapkan adalah pengembangan berkelanjutan untuk ExxonMobil, supaya bisa terus berkontribusi kepada negara,” ucap Hudi.

Dalam kesempatan tersebut, Senior Vice President Production EMCL Muhammad Nurdin menyampaikan bahwa hingga saat ini, sebesar 99,5 persen tenaga kerja yang mengoperasikan Lapangan Banyu Urip merupakan orang Indonesia.

Nurdin menilai hal tersebut sangat membanggakan, sebab lapangan dengan kompleksitas tinggi tersebut dapat dioperasikan oleh anak bangsa.

Apabila dibandingkan dengan operasional ExxonMobil di luar negeri, tutur Nurdin, Indonesia termasuk yang sangat cepat dalam mengembangkan sumber daya manusia (SDM) dalam negerinya agar mampu mengoperasikan lapangannya secara mandiri.

“Ini adalah bukti bahwa Indonesia memiliki potensi yang besar. Kita juga memiliki sumber daya manusia yang luar biasa, yang mampu mengelola industri migas nasional,” kata Nurdin.

Dalam kesempatan tersebut, Nurdin menyampaikan bahwa Blok Cepu merupakan salah satu tulang punggung produksi minyak di Indonesia. Kapasitas produksi dari blok tersebut mencapai 155 ribu barel minyak per hari (BOPD) atau kurang lebih sekitar 24 juta liter minyak per hari.

Guna mengatasi tantangan berupa Lapangan Banyu Urip yang memasuki fase penurunan produksi (decline), terdapat proyek pengeboran tujuh sumur di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. Dua dari ketujuh sumur tersebut sudah on-line sejak 2024, dan lima sumur lainnya ditargetkan on-line paling lambat pada akhir 2025.

Baca juga: 15 proyek migas senilai Rp13,6 triliun ditargetkan beroperasi 2025

Adapun tambahan produksi yang dihasilkan oleh kedua sumur tersebut sebanyak 14 ribu barel per hari.

Baca juga: SKK Migas gencarkan lifting guna penuhi kebutuhan kilang 1 juta barel

Proyek tersebut diharapkan dapat menjaga produksi minyak agar sesuai dengan yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Berdasarkan APBN, target produksi minyak oleh ExxonMobil sebesar 136 ribu BOPD.

Baca juga: SKK Migas: Cadangan minyak dan gas Kalimantan dan Sulawesi cukup baik

Pewarta: Putu Indah Savitri
Editor: Bernadus Tokan
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |