Sinergi Kemensos-Universitas PGRI Semarang sukseskan Sekolah Rakyat

9 hours ago 2
Karena ini sekolah untuk rakyat miskin, maka guru-gurunya harus punya empati terhadap murid-muridnya yang berasal dari keluarga miskin

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) mengajak sinergi Universitas PGRI Semarang di Kota Semarang Provinsi Jawa Tengah guna menyukseskan penyelenggaraan program Sekolah Rakyat.

Dalam pernyataan tertulis di Jakarta pada Selasa, Wakil Menteri Sosial (Wamensos) Agus Jabo mengatakan pihaknya sebagai penanggungjawab Sekolah Rakyat berkolaborasi dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk kalangan akademisi, untuk menyukseskan program prioritas nasional tersebut.

"Jadi pada hari ini kita sosialisasi program Kemensos, kolaborasi pemberdayaan, juga karena di sini itu menghasilkan guru-guru, kita berharap nanti Universitas PGRI bisa memasok guru-guru yang hebat untuk mengajar di Sekolah Rakyat, yang sedang kita siapkan untuk dibuka di tahun ajaran baru," ujar Wamensos Agus.

Baca juga: Wamensos: Sekolah Rakyat butuh guru berkarakter dan punya empati

Ia mengatakan, rekrutmen guru yang akan mengajar di Sekolah Rakyat saat ini sudah dibuka dan telah masuk tahap asesmen oleh Kemendikdasmen.

“Mereka yang melaksanakan perekrutan, untuk kepala sekolah -Sekolah Rakyat- sedang tes wawancara oleh Kemensos," imbuhnya.

Wamensos menjelaskan, guru untuk Sekolah Rakyat akan diprioritaskan dari daerah asal, sebagaimana para muridnya, sehingga diharapkan lulusan dari kampus-kampus di daerah berkontribusi mengisi kebutuhan tenaga pengajar.

“Misalnya Kota Semarang, sekolahnya di Kota Semarang, guru dan muridnya pun berasal dari Kota Semarang," urainya.

Sementara untuk aspek kualifikasi, Wamensos Agus menekankan, guru Sekolah Rakyat harus mempunyai karakter dan empati tinggi terutama kepada masyarakat miskin.

Baca juga: Wamensos nyatakan pihaknya siap selenggarakan Sekolah Rakyat Juli 2025

"Karena ini sekolah untuk rakyat miskin, maka guru-gurunya harus punya empati terhadap murid-muridnya yang berasal dari keluarga miskin," tegasnya.

Secara nasional, ia menyebutkan sudah ada 65 titik Sekolah Rakyat yang siap dibuka untuk tahap pertama pada tahun ajaran baru Juli mendatang.

Adapun target selanjutnya adalah membuka 100 titik sesuai amanat Presiden Prabowo Subianto dan secara bertahap tiap kabupaten dan kota minimal memiliki satu sekolah rakyat.

"Idealnya satu Sekolah Rakyat itu -menampung- 1.000 siswa dari SD, SMP, sampai SMA. Lahan yang dibutuhkan untuk membangun sarana prasarana Sekolah Rakyat itu sekitar 8,5 hektare, ada kelas, ada asrama, ada dapur, ada tempat makan, ada lab, ada tempat ibadah, ada lapangan, juga ada tempat untuk vokasi seperti peternakan, perikanan, dan lain-lain," katanya.

Baca juga: Wamensos: Sekolah Rakyat munculkan kembali harapan masyarakat miskin

Output yang diharapkan dari Sekolah Rakyat, kata dia, adalah menghasilkan anak-anak yang memiliki tiga hal, yaitu keilmuan, karakter (kebangsaan, keagamaan, dan sosial), dan mempunyai keterampilan.

"Jadi begitu mereka lulus SMA, mau bekerja, mereka sudah kita bekali keterampilan, supaya bisa bekerja, punya penghasilan, dan bisa membantu orangtuanya," kata Wamensos Agus.

Dengan hadirnya program Sekolah Rakyat, pihaknya berharap mampu memotong transmisi kemiskinan antar-generasi, membantu mengentaskan kemiskinan, dan menghapus kemiskinan ekstrem di Indonesia.

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |