Setahun Prabowo, politik akomodatif dan upaya jaga stabilitas nasional

4 hours ago 1
Satu tahun perjalanan pemerintahan Prabowo-Gibran memperlihatkan upaya untuk membangun tata kelola politik yang lebih inklusif

Jakarta (ANTARA) - Senin (20/10/2025), tepat satu tahun pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka berjalan.

Dalam rentang waktu yang tergolong singkat itu, sebuah corak pemerintahan terbentuk, yakni politik akomodatif yang berusaha merangkul berbagai kekuatan politik.

Alih-alih memperpanjang polarisasi pascapemilu, Prabowo memilih jalur konsolidasi dengan berbagai pihak yang sebelumnya berseberangan.

Langkah ini dapat dipandang sebagai upaya untuk meredam ketegangan politik sekaligus memperkuat fondasi stabilitas nasional pada tahun pertama pemerintahannya.

Dalam banyak kesempatan, Prabowo kerap kali menegaskan tentang pentingnya kedewasaan dalam berpolitik.

"Yang kalah harus legowo, dan yang menang harus merangkul," ujarnya. Prinsip itu bukan sekadar retorika, melainkan menjadi arah kebijakan politiknya.

Merangkul yang berseberangan

Salah satu contoh paling nyata dari pendekatan akomodatif tersebut terlihat pada komposisi Kabinet Merah Putih. Prabowo membuka ruang bagi figur-figur dari berbagai latar belakang politik untuk ikut mengelola pemerintahan.

Langkah itu terlihat ketika dirinya menunjuk Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat.

Pria yang akrab disapa Cak Imin itu merupakan pesaing Prabowo di Pilpres 2024 sebagai calon wakil presiden, berpasangan dengan Anies Baswedan.

Prabowo juga menggandeng politisi PKB lainnya yaitu Abdul Kadir Karding sebagai Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia dan Yassierli sebagai Menteri Ketenagakerjaan, yang merupakan usulan dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Kedua partai itu baru merapat ke koalisi Prabowo usai pilpres berakhir.

Langkah politik akomodatif ala Prabowo itu nampaknya terus dijalankan. Terbaru, nama Mahfud MD, yang juga menjadi lawan pada pilpres terakhir, santer akan masuk dalam jajaran anggota Komite Reformasi Polri.

Pola yang sama berulang. Mereka yang dulu menjadi lawan kini diajak bekerja sama.

Langkah Prabowo ini bukan manuver politik tanpa arah. Dia tengah berupaya membangun konsolidasi yang dirancang matang, dengan tujuan untuk menciptakan stabilitas politik agar pembangunan bangsa berjalan optimal.

Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |