Saudi siap jadi pintu masuk Indonesia sasar industri halal Afrika

2 days ago 6

Jakarta (ANTARA) - Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Bandar Al-Khorayef menyatakan Indonesia dapat menjadikan negaranya sebagai pintu masuk untuk menembus industri halal, terutama makanan, di Afrika.

“Kami melihat Arab Saudi dapat menjadi pintu masuk yang tepat bagi perusahaan Indonesia untuk menembus pasar Afrika,” kata Menteri Al-Khorayef dalam wawancara khusus dengan ANTARA di Jakarta, Kamis.

Al-Khorayef menuturkan bahwa pasar halal adalah pasar yang terus berkembang, dan masyarakat kini semakin sadar akan pentingnya produk halal. Arab Saudi, sebutnya, telah memiliki kemampuan manufaktur pengolahan makanan yang sangat matang, begitu juga dengan Indonesia.

Dirinya menekankan, Saudi dan Indonesia sebagai negara Muslim, memiliki tanggung jawab untuk mempromosikan industri halal dan mendorong investasi agar lebih banyak investasi yang masuk.

“Selain itu, pasar Timur Tengah juga terus berkembang dari hari ke hari. Semua ini membuka peluang yang sangat unik bagi kedua negara untuk saling melengkapi,” ucapnya.

Arab Saudi, lanjutnya, memiliki inisiatif untuk menarik pelaku industri dalam menyediakan berbagai produk halal melalui Jeddah Food Cluster — kawasan industri pangan terbesar di dunia yang mencakup area seluas 11 juta meter persegi.

Dirinya menjelaskan bahwa kawasan yang resmi beroperasi pada akhir 2024 tersebut menyediakan berbagai layanan yang memungkinkan terciptanya integrasi yang baik di antara pihak-pihak yang terlibat.

“Salah satu fokus utama kami di kementerian — khususnya melalui pusat pengembangan industri — adalah mengidentifikasi layanan dan kapabilitas manufaktur yang akan kami tarik ke dalam Jeddah Food Cluster, yang merupakan salah satu kawasan industri pangan terbesar di dunia,” tutur dia.

Selain akan melayani kebutuhan makanan halal bagi jamaah Haji dan Umrah, Jeddah Food Cluster memiliki target untuk menjadi gerbang utama ekspor makanan halal karena posisinya yang dekat dengan Pelabuhan Laut Merah, salah satu pelabuhan tersibuk di kawasan yang akan memudahkan distribusi produk ke pasar internasional, termasuk Timur Tengah, Afrika, dan Eropa Selatan.

“Tentu saja iya,” kata Al-Khorayef ketika ditanya apakah perusahaan Indonesia memiliki peluang untuk terlibat di Jeddah Food Cluster.

Baca juga: Saudi pandang Indonesia sebagai pemain utama di sektor pertambangan

Baca juga: Indonesia-Arab Saudi perkuat kerja sama SDM industri

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |