Satu tahun Prabowo-Gibran, PGE pastikan transisi energi RI berjalan

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Selama satu tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGE) memastikan perannya dalam memperkuat fondasi kedaulatan energi, serta mengawal transisi menuju energi bersih.

Direktur Utama PGE Julfi Hadi menyampaikan bahwa arah kebijakan pemerintah untuk mewujudkan kemandirian energi menjadi dorongan kuat bagi PGE untuk terus memperluas dan memperdalam pengelolaan potensi panas bumi di seluruh wilayah Indonesia.

“PGE adalah tulang punggung transisi energi Indonesia. Dengan potensi panas bumi mencapai 24 gigawatt atau sekitar 40 persen dari cadangan dunia. Kami memiliki mandat besar untuk mengubah potensi ini menjadi kekuatan nyata bangsa. Melalui pengelolaan yang bertanggung jawab, kami ingin memastikan energi bersih menjadi fondasi kedaulatan dan masa depan hijau Indonesia,” ujar Julfi dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Selama satu tahun terakhir, PGE mencatat sejumlah pencapaian penting.

Salah satunya beroperasinya PLTP Lumut Balai Unit 2 (55 MW) di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, yang menjadi simbol kemajuan teknologi efisien dan ramah lingkungan di sektor panas bumi nasional.

Selain itu, PGE juga telah memulai pembangunan PLTP Gunung Tiga 55 MW di Ulubelu, Lampung, pada Agustus 2025.

Proyek ini akan memperkuat sistem kelistrikan Sumatera sekaligus menjadi tonggak penting bagi pencapaian target PGE untuk mencapai 1 gigawatt (GW) kapasitas terpasang mandiri dalam 2-3 tahun ke depan, serta 1,8 GW pada 2033.

PGE juga terus memperkuat inovasi menuju ekonomi hijau melalui pengembangan Hidrogen Hijau (Green Hydrogen) di Pilot Project Green Hydrogen Ulubelu.

Proyek ini membangun rantai nilai hidrogen hijau dari produksi, distribusi, hingga pemanfaatan, sebagai langkah awal menuju industri rendah karbon dan pencapaian emisi nol karbon (Net Zero Emission) 2060.

Dari sisi sosial dan lingkungan, PGE menunjukkan komitmen kuat terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dengan masuk ke dalam daftar Top 50 ESG Global versi Sustainalytics, yang mana PGE meraih skor risiko ESG 7,1 dengan tingkat risiko yang dapat diabaikan (negligible risk).

Hingga kini, PGE telah meraih 18 penghargaan PROPER Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, termasuk 14 kali berturut-turut oleh PGE Area Kamojang, rekor tertinggi di sektor panas bumi Indonesia.

Di samping itu, PGE juga mendorong pemberdayaan masyarakat melalui pemanfaatan langsung panas bumi (Direct Use Geothermal).

Program ini mencakup pemanfaatan panas bumi untuk kegiatan pertanian seperti pengeringan kopi dengan inovasi Geothermal Dry House, budidaya melon geothermal, hingga pupuk Geo-fert yang dikeringkan oleh sisa uap panas bumi.

Inisiatif ini tidak hanya menumbuhkan ekonomi lokal, tetapi juga memperkuat peran masyarakat dalam ekosistem transisi energi berkelanjutan.

Hingga kini, PGE mengelola total kapasitas panas bumi sebesar 1.932 megawatt (MW), terdiri atas 727 MW dioperasikan langsung oleh PGE dan 1.205 MW melalui skema Kontrak Operasi Bersama (Joint Operation Contract/JOC) bersama mitra strategis.

Energi bersih yang dihasilkan PGE mampu menyuplai listrik bagi lebih dari dua juta rumah tangga dan berpotensi menurunkan emisi karbon sekitar 10 juta ton CO₂ per tahun, memperkuat langkah Indonesia menuju kedaulatan energi yang berkelanjutan.

Baca juga: PLTP Kamojang ungkap rencana ekspansi untuk tambah 70 MW

Baca juga: PGE Ulubelu jadi model pengelolaan panas bumi berbasis WEF Nexus

Baca juga: PGE sebut Danantara bantu akselerasi penambahan kapasitas PLTP

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |