Jakarta (ANTARA) - Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) menjaring sembilan "Pak Ogah" yang kerap beroperasi dan dianggap memicu kemacetan di persimpangan Duren Sawit, Jakarta Timur.
"Total ada sembilan 'Pak Ogah' yang tertangkap saat operasi serentak kemarin," kata Kepala Satuan Pelaksana (Kasatpel) Satpol PP Kecamatan Duren Sawit, Jamal saat dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Jamal menyebutkan, kehadiran "Pak Ogah" seringkali menjadi keluhan warga karena dianggap memperparah kemacetan dan membahayakan pengguna jalan.
Baca juga: 188 PMKS dijaring di wilayah Jakbar pada Agustus 2025
Patroli tersebut merupakan bagian dari operasi serentak yang dilakukan di seluruh kecamatan se-Jakarta sebagaimana arahan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
"Patroli tersebut operasi serentak untuk menindaklanjuti arahan Pak Gubernur dan keluhan masyarakat atau pengendara," ujar Jamal.
Penjaringan terhadap"Pak Ogah" dilakukan di empat titik rawan kemacetan di Kecamatan Duren Sawit.
"Jadi kita hari ini se-Kecamatan Duren Sawit melaksanakan giat penjangkauan 'Pak Ogah' di Jalan Raden Inten, Jalan I Gusti Ngurah Rai, Jalan Pahlawan Revolusi dan Jalan Kolonel Sugiono," katanya.
Baca juga: Polisi tangkap empat "Pak Ogah" yang kerap palak sopir di Pedemangan
Menurut Jamal, mayoritas "Pak Ogah" yang terjaring merupakan wajah lama atau kerap terjaring razia sebelumnya.
"Terkait masalah yang pernah ditangkap dan keluar lagi, itu akan dibuatkan surat pernyataan. Surat pernyataan itu harus ada penjamin keluarga dan lurah, camat mengetahui agar tidak mengulangi lagi," katanya.
Sembilan "Pak Ogah" tersebut akan dibawa ke panti sosial di Cipayung untuk dilakukan pembinaan.
"Kami bawa ke panti sosial. Kami berikan pembinaan sehingga nantinya tak ada kejadian serupa dan bisa mengutamakan keselamatan," ujar Jamal.
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.