Jakarta (ANTARA) - Sastrawan senior yang juga Juri Baca Puisi dalam Festival HB Jassin Tahun 2025, Jose Rizal Manua menilai perkembangan karya sastra di kalangan Generasi Z atau Gen Z maju pesat, bahkan banyak karya yang memiliki ciri khas baru.
"Saya melihat banyak kemajuan dalam penulisan cerpen, lomba baca puisi maupun musikalisasi puisi yang menggali nilai-nilai lokalitas," kata Jose di Jakarta, Jumat, saat diskusi bertajuk "Forum Publik Isu Mutakhir Dunia Sastra Hari Ini Perspektif Piala HB Jassin 2025".
Diskusi yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta melalui Perpustakaan Jakarta menghadirkan sejumlah narasumber pada ajang Piala HB Jassin 2025.
Jose mengatakan bahwa karya-karya yang dikirimkan dalam ajang kompetisi sastra Piala HB Jassin 2025 mencerminkan semangat baru dan kedalaman ekspresi yang kuat.
Ia juga menyoroti keunikan karya para peserta dari kalangan generasi muda, khususnya dari Generasi Z yang dinilai mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan budaya populer.
Baca juga: Ribuan Karya Sastra Penuhi Ruang Publik Jakarta
"Anak-anak muda sekarang sangat kreatif. Mereka mulai memasukkan unsur audio visual dalam karya sastra, baik di cerpen, pembacaan puisi, maupun musikalisasi puisi. Dunia audio visual memang sangat mempengaruhi ekspresi mereka," ujarnya.
Jose menambahkan, dengan meningkatnya jumlah peserta setiap tahun diharapkan pelaksanaan Festival Sastra HB Jassin ke depan dapat memperkuat sistem seleksi agar menghasilkan karya terbaik yang benar-benar mencerminkan kualitas sastra Indonesia.
"Pesertanya terus meningkat, ini luar biasa. Tidak ada ketakutan soal regenerasi karena karya sastra itu dinamis dan akan terus bergerak ke depan dengan celah-celah kreatif yang tidak terduga," katanya.
Sementara itu, Kepala UPT Perpustakaan Jakarta dan PDS HB Jassin, Diki Lukman Hakim menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia, kolaborator, narasumber, dan dewan juri yang telah menyukseskan penyelenggaraan ajang sastra bergengsi Festival Sastra HB Jassin Tahun 2025.
Ia memaparkan, diskusi pada Jumat ini diadakan untuk membahas isu-isu mutakhir dalam dunia sastra. Forum tersebut menjadi wadah dialog antara komunitas sastra, lembaga, dan publik mengenai arah perkembangan sastra Indonesia di tengah perubahan sosial, budaya dan teknologi.
Baca juga: Gen Z kuasai Sayembara Novel Dewan Kesenian Jakarta 2025
Diki menjelaskan, Piala HB Jassin kali pertama digelar pada1993, namun sempat terhenti beberapa kali karena kendala anggaran. Ajang ini kembali aktif sejak 2019 dan sempat kembali tertunda akibat pandemi COVID-19. Kemudian, kembali rutin diselenggarakan sejak 2022 hingga kini.
"Tahun ini jumlah peserta meningkat signifikan, mencapai 15.700 karya dari berbagai daerah. Untuk kategori cerpen saja ada sekitar 9.000 naskah, sementara kategori puisi mencapai 3.000 karya lebih. Ini pencapaian luar biasa dan sekaligus menjadi bahan evaluasi bagi tim juri agar proses penilaian semakin matang dan komprehensif," katanya.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































