Jakarta (ANTARA) - Deputy Director Market Transformation Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) Indonesia M. Windrawan Inantha menyatakan pentingnya mendorong integrasi petani swadaya ke dalam rantai pasok fisik sawit yang berkelanjutan.
"Petani swadaya perlu ‘naik kelas’, tidak hanya berhenti pada penjualan kredit RSPO, tetapi juga terhubung langsung ke rantai pasok fisik sawit berkelanjutan," ujarnya di Jakarta, Selasa.
Hal itu dikatakannya menanggapi tantangan sertifikasi petani swadaya yang disampaikan oleh Bupati Sekadau Kalimantan Barat Aron dalam "Thought Leadership Forum" bertema "Bridging Policy and Practice: Harmonizing Local Regulations with Global Sustainability Standards." di Kampus Universitas Trisakti Jakarta.
"Petani kami sudah berupaya memenuhi standar keberlanjutan, tetapi harga yang mereka terima masih sama dengan yang belum tersertifikasi," ujar Bupati Sekadau.
Hal itu, menurut dia, dapat menghambat motivasi petani dalam mempertahankan praktik berkelanjutan tanpa insentif yang memadai.
Sementara itu Windrawan menjelaskan bahwa sistem sertifikasi RSPO telah dirancang untuk mendukung petani swadaya, dengan sistem ini, petani dapat memperoleh insentif melalui penjualan tandan buah segar (TBS) lewat skema book and claim dari kredit RSPO.
.
Ia menjelaskan bahwa salah satu strategi yang dapat ditempuh adalah dengan menghubungkan petani swadaya bersertifikat RSPO ke pabrik kelapa sawit terdekat yang juga telah mengantongi sertifikasi RSPO.
“Ketika TBS dari petani swadaya diterima oleh pabrik RSPO, ini membuka akses pasar yang lebih luas dan memperkuat posisi tawar petani dalam industri sawit berkelanjutan,” katanya.
Sementara itu Rektor Universitas Trisakti Prof. Dr. Kadarsah Suryadi menyatakan pihaknya ingin memperkuat peran kampus sebagai platform lintas sektor untuk mempercepat transformasi keberlanjutan kelapa sawit Indonesia yang lebih inklusif, berkeadilan, dan kompetitif secara global.
Baca juga: Petani sawit Indonesia raih sertifikasi RSPO berkelanjutan di Thailand
Dikatakannya, forum tersebut diharapkan menghasilkan rekomendasi strategis yang dapat langsung diterapkan, termasuk penguatan sinergi multipihak, penciptaan skema pendanaan inovatif, dan integrasi prinsip pertanian regeneratif dalam perencanaan pembangunan di tingkat daerah.
Pewarta: Subagyo
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2025