Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Gading Pluit, Jakarta Utara, mengoperasikan alat deteksi kanker PET/CT Scan Digital yang diklaim memiliki akurasi tinggi dan presisi dibandingkan versi analog sehingga dapat meningkatkan peluang kesembuhan penyakit kanker.
Alat deteksi yang diberi nama Omni Legend ini telah dioperasikan sejak 27 Maret lalu dan diharapkan mampu membuat upaya penanganan dini dan sesuai kondisi pasien.
“Sistem digital yang lebih presisi ini membuat sel kanker bisa lebih dini dideteksi, karena sensornya bisa mengenali molekul sel kanker yang lebih kecil dibandingkan sistem analog,” kata Presiden Direktur PT Gading Pluit Jasa Medika Ang Kok Bin dalam keterangan di Jakarta, Kamis.
Dalam kesempatan yang sama, Ahli Onkologi Radiasi Prof.Dr.dr Soehartati mengatakan hadirnya PET/CT scan yang lebih mutakhir akan sangat membantu untuk menentukan diagnosis, seperti tingkat keparahan (stadium) penyakit, lokasi sel kanker, dan seberapa masih penyebaran sel kankernya di tubuh pasien.
"Jangan sampai keliru menentukan stadium kanker yang telah diderita pasien. Lebih presisi diagnosisnya, lebih tepat penanganannya," kata dia.
Dokter yang telah berkarir selama 35 tahun terakhir itu menjelaskan diagnosis yang lebih akurat akan meningkatkan peluang kesembuhan kanker. Pasalnya, diagnosis yang lebih akurat akan membuat terapi dan tindakan medis yang diberikan juga lebih tepat sehingga meningkatkan tingkat kesembuhan pasien.
Sementara itu, Kepala Instalasi Radiologi sekaligus Konsultan Radiologi Nuklir dan Pencitraan Molekuler RS Gading Pluit Dr. dr. Tjondro Setiawan, Sp.Rad, Subsp. RN-PM (K) mengatakan teknologi digital memungkinkan deteksi yang lebih presisi karena bisa mendeteksi lesi keci. Hal ini tentu memberikan harapan baru bagi pasien.
Teknologi ini mampu mendeteksi lesi metabolik 1,4 milimeter (mm) dari sebelumnya 4 mm dan dilengkapi fitur motion correction berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk menjaga ketajaman gambar meskipun pasien tetap bernapas.
Fitur auto-positioning turut meningkatkan keamanan tenaga medis, sementara sistem Q-Clear memungkinkan pemetaan metabolik tumor yang lebih presisi.
“PET-CT Digital ini memungkinkan deteksi lesi kecil, dengan hasil lebih presisi. Diagnosis lebih dini artinya penanganan bisa lebih efektif dan berpeluang menyelamatkan pasien dari penderitaan akibat penyebaran kanker yang terlambat terdeteksi,” ujarnya.
Selain itu, alat baru dengan sistem digital ini dalam penggunaannya lebih cepat dibandingkan dengan alat dengan sistem analog yang juga dimiliki RS Gading Pluit sejak 2008 lalu.
"Jika alat PET/CT scan analog membutuhkan waktu hingga 45 menit, sedangkan untuk yang digital saat ini cukup dilakukan dalam 15 menit," katanya.
Peluncuran mesin deteksi kanker digital ini juga menandai penguatan komitmen rumah sakit tersebut sebagai pusat layanan kanker terpadu dengan konsep pelayanan terpadu satu pintu (one-stop service), dasar dari pelayanan Gading Iintegrated Cancer Care, sebagai salah satu fasilitas diagnostik unggulan.
Pasien kini bisa menjalani seluruh proses, mulai dari diagnostik, terapi, hingga evaluasi multidisiplin, dalam satu sistem yang terintegrasi tanpa perlu lagi mencari layanan kanker ke luar negeri.
Baca juga: RS Siloam ASRI luncurkan Urinary Stone Center dengan teknologi terkini
Baca juga: Dokter sarankan masyarakat pahami deteksi dini kanker payudara
Baca juga: RS Siloam & Yongin Severance kerja sama layanan kesehatan digital
Pewarta: Ade irma Junida
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2025