Rangkasbitung (ANTARA) - Ribuan warga Badui Dalam dan Badui Luar memadati Gedung Pendopo Pemerintah Kabupaten Lebak untuk menggelar upacara Seba atau mempersembahkan hasil pertanian kepada kepala daerah sebagai ungkapan rasa syukur atas melimpahnya hasil bumi dalam setahun.
Warga Badui Dalam mengenakan busana dan ikat kepala berwarna putih sementara Badui Luar mengenakan pakaian berwarna hitam dan ikat kepala berwarna biru.
"Kami menjalani ritual upacara Seba itu atas perintah leluhur yang harus dilaksanakan untuk silaturahmi bersama kepala daerah," kata Ketua Seba Masyarakat Badui Jamal saat ditemui di Gedung Pendopo Pemerintah Kabupaten Lebak, Jumat.
Masyarakat Badui yang mengikuti Seba Gede atau Seba Besar tahun 2025 sebanyak 1.760 orang dan tahun sebelumnya Seba Leutik atau Seba Kecil yang jumlahnya 1.000 orang.
Pelaksanaan upacara sakral Seba itu digelar Jumat pukul 20.00 WIB yang akan dihadiri Bupati Lebak Mochamad Hasbi Asyidiki berserta Muspida setempat.
Masyarakat Badui menggelar perayaan sakral itu sebagai ungkapan rasa syukur hasil bumi dalam setahun dengan membawa pisang, beras, tepung laksa, ja'at, iris, madu dan gula aren.
Baca juga: Warga Badui siap "turun gunung" rayakan seba bersama kepala daerah
Baca juga: Tetua Badui: Warga luar diperbolehkan kunjungi saba budaya
Upacara ritual Seba itu dilaksanakan sejak Kesultanan Banten, dan jika tidak melaksanakan Seba, suku Badui khawatir akan menimbulkan malapetaka atau bencana alam.
Menurut dia, pada pelaksanaan Seba tahun ini, warga Badui berharap masyarakat dan pemimpin di Kabupaten Lebak selalu sehat dan sejahtera.
Selain itu juga harapan masyarakat Badui agar memperbaiki ruas jalan menuju Badui sehingga dapat meningkatkan akses pertumbuhan ekonomi.
"Kita minta pemimpin baru itu agar menjadi lembaran baru dengan membangun jalan ke wilayah Badui, karena saat ini kondisinya rusak," katanya.
Wakil Bupati Lebak Amir Hamzah mengatakan pemerintah daerah menerima kehadiran masyarakat Badui untuk menggelar upacara Seba di Gedung Pendopo Pemkab Lebak yang dilaksanakan pukul 20.00 WIB.
"Kami sangat melestarikan budaya masyarakat Badui dengan melakukan upacara Seba sebagai ikon Lebak," katanya.
Baca juga: Wisatawan dilarang foto permukiman Badui dengan gunakan drone
Baca juga: Wisata alam Badui dipadati wisatawan selama libur panjang
Baca juga: Wisatawan padati permukiman Badui berburu buah durian
Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2025