RI targetkan suplai 306 CT scanner hingga 2027 perluas akses skrining

1 month ago 5

Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan menargetkan menyuplai 306 unit CT scanner hingga 2027 guna memperluas akses ke skrining serta diagnostik bagi publik, dan berharap produksi domestik dapat membantu pencapaian target tersebut.

Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Lucia Rizka Andalusia dalam peluncuran Fasilitas Produksi CT Scanner Pertama di Indonesia di Bogor, Jawa Barat, Senin, mengatakan masih banyak orang yang belum mendapatkan akses ke skrining dengan teknologi canggih seperti CT scan.

"Kolaborasi sejumlah pihak menghasilkan fasilitas produksi CT scanner pertama di Indonesia," katanya.

Menurut dia, hal ini membanggakan, mengingat alat tersebut tergolong begitu kompleks untuk dibuat. Selain itu, kata Rizka, apabila target suplai itu bisa dipenuhi oleh produksi secara domestik, maka biaya kesehatan juga semakin turun, sehingga akses publik terhadap diagnostik dengan teknologi canggih juga semakin luas.

Baca juga: Fasilitas produksi CT Scanner pertama RI kuatkan layanan kesehatan

Rizka menjelaskan bahwa terdapat 10 alat kesehatan yang diprioritaskan untuk dapat diproduksi secara lokal. Dari 10 itu, 7 merupakan alat kesehatan dengan teknologi rendah hingga sedang, dan sudah bisa dibuat secara mandiri.

"Dan masih ada 3 alat kesehatan lain yang merupakan teknologi menengah sampai tinggi dan salah satunya CT scan ini," katanya.

Teknologi tinggi lainnya, kata dia, yakni MRI serta PET Scan. Adapun berkat kolaborasi GE Healthcare, Kalbe Farma, dan Forsta Kalmedic Global kini Indonesia mampu memproduksi CT scannernya sendiri.

Dia berharap CT scanner produksi Indonesia mampu memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan saat tender nantinya, sehingga mampu bersaing dengan produk luar negeri. Hal ini karena selama ini Indonesia mengimpor alat kesehatan yang canggih itu.

Oleh karena itu, pihaknya bersama Kementerian Perindustrian dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) siap mendukung dan memfasilitasi perkembangan industri alat kesehatan nasional, salah satunya melalui kebijakan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).

Baca juga: Kemenkes dorong produksi alkes dalam negeri masuk pasar dunia

Rizka berharap pencapaian ini dapat menginspirasi berbagai inovasi alat kesehatan lainnya di Indonesia, agar ketahanan kesehatan nasional bisa dibangun dengan lebih baik.

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |