RI gandeng Swiss majukan pendidikan vokasi dan energi terbarukan

2 months ago 7

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah RI melalui Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) berkomitmen mendorong pendidikan vokasi dan bidang energi terbarukan, yang ditunjukkan dengan penjajakan kerja sama dengan Kedutaan Besar (Kedubes) Swiss untuk Indonesia.

"Energi terbarukan dan pendidikan vokasi merupakan dua hal yang sangat penting untuk dikembangkan di Indonesia. Swiss adalah negara terdepan dalam kedua bidang ini," kata Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie melalui keterangan di Jakarta, Selasa.

Selain kerja sama energi terbarukan, Wamen Stella menyebutkan banyak hal di bidang pendidikan vokasi di Swiss yang perlu dicontoh oleh Indonesia.

Menurutnya, keterlibatan pihak swasta adalah faktor penting dalam pengembangan pendidikan vokasi.

Baca juga: Mendikdasmen rancang SMK dengan masa belajar empat tahun

Baca juga: Kemendikdasmen tampilkan karya PKW Tekun Tenun meriahkan HUT Dekranas

"Keterlibatan swasta dapat dilakukan dari berbagai saluran, seperti melalui institusi pendidikan tinggi, Swiss-Indonesia Chamber of Commerce (SwissCham), dan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia," ujarnya.

Melalui kerja sama itu Stella berharap akan muncul sertifikasi resmi yang diakui di Swiss atau Uni Eropa yang akan didapatkan oleh para lulusan dan dosen yang mengikuti program itu.

"Swiss merupakan mitra penting karena beberapa hal. Kami sangat ingin memperbaiki persepsi masyarakat Indonesia terhadap pendidikan vokasi, serta mendorong industri untuk lebih dekat dengan perguruan tinggi vokasi," ucapnya.

Menanggapi hal tersebut, Duta Besar Swiss untuk Indonesia Olivier Zehnder menyampaikan pentingnya fokus pada pembinaan talenta muda, agar siap untuk memasuki dunia kerja.

Dubes Olivier lalu mengungkapkan kerja sama ini dapat membuka pintu untuk kesempatan kolaborasi yang lebih luas seperti kemungkinan riset bersama antara politeknik-politeknik di Indonesia dan universitas ilmu terapan di Swiss.

"Kami berdedikasi untuk fokus di talenta muda agar mereka bisa memiliki gelar yang meningkatkan kemungkinan penyerapan ke dunia kerja," kata Olivier Zehnder.

Kedubes Swiss juga memaparkan program unggulan vokasi mereka di Indonesia, yakni Renewable Energy Skills Development (RESD). Program yang telah memasuki tahun keempatnya ini bekerja sama dengan lima politeknik di Indonesia di bidang energi berkelanjutan, antara lain solar photovoltaic (PV), hydro power, dan teknologi baterai.

Untuk terus mendukung program prioritas dari Presiden Prabowo, Kedubes Swiss menyampaikan bahwa program ini akan terus dilanjutkan dan akan mengajak lima politeknik lain, yang akan terfokus pada PV dan teknologi baterai.

Selanjutnya, kedua pihak membahas mengenai bentuk kerja sama yang akan diambil. Disetujui bahwa seraya menunggu pembaruan nota kesepahaman, Indonesia dan Swiss akan merancang konsep perjanjian kerja sama untuk memastikan program ini dapat segera diimplementasikan.*

Baca juga: Wamendiktisaintek siap jadi ibu dan jubir pendidikan vokasi

Baca juga: Kementerian Ekonomi Kreatif berkomitmen fasilitasi sekolah vokasi film

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |