Banda Aceh (ANTARA) - Pusat Riset Komunikasi Pemasaran, Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kita Kreatif) Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh mengusulkan kepada Pemerintah Aceh untuk membentuk lembaga ekonomi kreatif (ekraf) guna memetakan potensi ekraf lokal.
"Artinya lembaga ini nanti yang berpikir bagaimana mengembangkan potensi daerah Aceh, terutama dari sektor ekonomi kreatif yang bisa memicu pendapatan asli daerah (PAD)," kata Ketua Pusat Riset Kita Kreatif USK, Meldi Kesuma di Banda Aceh, Sabtu.
Meldi menilai ekonomi kreatif memiliki potensi besar sebagai sumber PAD. Tetapi, saat ini sektor tersebut di Aceh belum memiliki kelembagaan yang kuat karena hanya menjadi bagian dari dinas pariwisata.
"Memang sebaiknya pemerintah membentuk satu lembaga ekonomi kreatif seperti di tingkat nasional. Bahkan, di pusat sudah ada kementerian khusus. Artinya, perlu ada dinas ekonomi kreatif atau minimal lembaga yang fokus dalam pengembangannya," ujarnya.
Menurut dia, pembentukan lembaga akan lebih efektif dibandingkan dinas ekonomi kreatif, sebab memerlukan waktu panjang dan harus melalui revisi struktur organisasi tata kelola (SOTK) baru serta persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD).
Karena itu, lanjut Meldi, opsi yang lebih cepat adalah membentuk lembaga khusus yang dapat langsung bekerja dalam memetakan serta mengembangkan potensi ekonomi kreatif di Aceh.
Ia juga menyoroti pentingnya pemetaan potensi ekonomi kreatif di Aceh, mengingat daerah ini memiliki keunikan tersendiri, baik dalam bidang kuliner, fesyen, seni, maupun kerajinan tangan.
"Misalnya di Aceh Selatan, Aceh Barat Daya, hingga Sabang, semua memiliki potensi ekonomi kreatif yang berbeda dan beragam," ujarnya.
Untuk itu, dirinya menekankan bahwa keberadaan lembaga tersebut nantinya dapat membantu pemerintah menggali potensi lokal lebih maksimal.
"Dengan adanya lembaga yang lebih kuat, pengembangan UMKM, inovasi produk, dan potensi ekonomi kreatif di Aceh bisa lebih terarah dan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian daerah," demikian Meldi Kesuma.
Baca juga: USK: Mi Aceh dan ayam tangkap berpeluang jadi produk ekraf global
Baca juga: FKP USK buka Prodi Teknologi Industri Hasil Perikanan
Baca juga: USK Aceh ikut wakili Indonesia ke Global Tech and Innovation Australia
Baca juga: Pemprov anggarkan Rp50 miliar untuk renovasi Masjid Raya Banda Aceh
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025