Purbaya yakin IHSG bisa tembus 10.000 tahun 2026

2 hours ago 2
10.000 (IHSG) tahun depan? Oh lebih lah. Lebih kalau tahun depan ya.

Jakarta (ANTARA) - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa optimistis Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu menembus level 10.000 pada akhir 2026.

“10.000 (IHSG) tahun depan? Oh lebih lah. Lebih kalau tahun depan ya,” kata Purbaya, di Jakarta, Rabu.

Ia menilai, secara fundamental, IHSG tahun ini seharusnya sudah berada di level yang lebih tinggi. Namun, realisasi tersebut sempat tertahan oleh dinamika kebijakan dan sentimen pasar.

Tahun ini, IHSG ditutup menguat 2,68 poin atau 0,03 persen ke posisi 8.646,94. Capaian ini meleset dari prediksi Purbaya sebelumnya yang menyatakan IHSG bisa tembus 9.000.

“Harusnya kalau kemarin desainnya sesuai dengan desain saya, sekarang sudah 9.000. Tapi kan sudah itu sedikit, ke depan dengan kebijakan semakin sinkron dan ekonominya semakin bagus, harusnya IHSG akan naik lebih cepat,” ujarnya pula.

Adapun pada penutupan bursa akhir tahun, IHSG menguat 2,68 poin atau 0,03 persen ke posisi 8.646,94. Sementara, indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan justru turun 5,47 poin atau 0,64 persen ke posisi 846,57.

Pengamat Pasar Modal Indonesia Reydi Octa menilai penguatan IHSG di penghujung 2025 didorong oleh sentimen pemangkasan suku bunga, baik global maupun domestik, yang meningkatkan minat risiko investor terhadap aset di negara berkembang.

“Penguatan IHSG di akhir 2025 didorong oleh sentimen tren pemangkasan suku bunga global dan domestik, sehingga meningkatkan risk appetite investor untuk mulai masuk ke emerging market,” ujar Reydi.

Selain itu, kinerja emiten yang relatif solid, khususnya saham-saham berkapitalisasi besar, turut menopang pergerakan IHSG. Faktor window dressing juga dinilai meningkatkan aktivitas transaksi di akhir tahun.

Memasuki tahun 2026, Reydi menilai sejumlah faktor masih akan menjadi perhatian utama investor, antara lain arah kebijakan suku bunga, dinamika geopolitik, serta pertumbuhan ekonomi global dan domestik.

“Kinerja emiten big cap dan inflow asing yang masif, terutama sejak kepemilikan investor asing menjadi minoritas di IHSG, akan menjadi penentu arah pergerakan indeks ke depan,” ujarnya.

Baca juga: BEI: IHSG cetak 24 kali rekor tertinggi selama 2025

Baca juga: IHSG ditutup menguat di level 8.646,94 pada akhir perdagangan 2025

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |