PUR-PLSO Unsri siapkan riset swasembada pangan berkelanjutan

5 days ago 8
Untuk menyiapkan riset itu, kami menggelar seminar nasional serta diskusi secara tatap muka dan daring guna menggali pemikiran dari pakar pertanian berbagai daerah

Palembang (ANTARA) - Pusat Unggulan Riset Pengembangan Lahan Suboptimal (PUR-PLSO) Universitas Sriwijaya Palembang, Sumatera Selatan menyiapkan riset swasembada pangan berkelanjutan untuk mendukung ketahanan pangan nasional.

"Untuk menyiapkan riset itu, kami menggelar seminar nasional serta diskusi secara tatap muka dan daring guna menggali pemikiran dari pakar pertanian berbagai daerah," kata Kepala PUR-PLSO Universitas Sriwijaya
Profesor Siti Herlinda, di Palembang, Selasa.

Dia menjelaskan, pada Oktober 2025 ini, pihaknya telah menyelenggarakan Seminar Nasional Lahan Suboptimal ke-13 dengan tema 'Optimalisasi Lahan Suboptimal untuk Mendukung Swasembada Pangan Berkelanjutan'.

Dalam seminar itu, tampil sebagai pembicara utama yakni Prorf Benyamin Lakitan (Pakar Agronomi Universitas Sriwijaya), Prof Yudi Nurul Ihsan (Pakar Ekologi Laut Tropis dan Perikanan Universitas Padjajaran), Muaffan Alfaiz Wisaksono (Masters Student in Precision Agriculture Lincoln University, New Zealand), serta diikuti 147 pemateri dari 14 provinsi dan 22 universitas.

Baca juga: Kemenhut sebut kebijakan reforma agraria wujudkan pemerataan ekonomi

Dari para narasumber dan pemateri/peserta seminar, diperoleh masukan seperti aspek teknologi yang bisa ditawarkan kepada para pemangku kepentingan (stakeholder) dan petani untuk lebih mempercepat pencapaian swasembada pangan.

Kemudian aspek sosial yang bisa mendorong pencapaian swasembada pangan dapat cepat terwujud di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini, ujar Profesor Siti Herlinda.

Sementara Rektor Unsri Prof Taufiq Marwa menambahkan kegiatan seminar yang digelar PUR-PLSO sangat relevan dengan program prioritas Presiden Prabowo Subianto khususnya dalam mendukung ketahanan pangan dan energi.

"Riset yang dilakukan tim PUR-PLSO Unsri diharapkan dapat berkontribusi untuk pencapaian swasembada pangan di Indonesia,," jelasnya.

Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul

Sebelumnya Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan produksi pangan khususnya beras di provinsi ini terus bergerak naik dari 2,7 juta ton gabah kering giling (GKG) menjadi 3,5 juta ton GKG pada 2025 ini dari lahan sawah sekitar 500 ribu hektare.

Peningkatan produksi tanaman pangan tersebut berkat dukungan dari berbagai pihak termasuk kalangan perguruan tinggi yang telah memberikan hasil pemikiran cemerlang dan sentuhan teknologi.

"Untuk terus meningkatkan produksi tersebut guna memperkuat ketahanan pangan nasional, kami mengharapkan dukungan dari berbagai pihak menyukseskan program Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), optimalisasi lahan, serta cetak sawah baru," harap Herman Deru.

Baca juga: Mendag sebut lonjakan ekspor pertanian tanda swasembada pangan

Pewarta: Yudi Abdullah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |