Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 80 warga Jakarta Pusat mengikuti pelatihan mengemudi selama 14 hari untuk meningkatkan keterampilan di bidang itu sekaligus sebagai upaya memberi peluang agar mendapatkan pekerjaan sejenis sehingga mengurangi angka pengangguran di daerah itu.
"Kami memprogramkan pelatihan kerja berbasis kompetensi sesuai tuntutan pasar kerja," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Arifin di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, pelatihan mengemudi ini pada angkatan pertama ini diikuti oleh 80 warga yang ber-KTP Jakarta Pusat dan di akhir pelatihan, peserta berkesempatan mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) A gratis.
Arifin mengatakan bahwa pelatihan ini merupakan upaya Pemkot Jakpus dalam mengatasi permasalahan lapangan pekerjaan.
Arifin berpesan kepada seluruh peserta untuk mengikuti pelatihan dengan baik dan konsisten, agar ilmu yang disampaikan dapat terserap dan bermanfaat.
Baca juga: Legislator minta program bursa kerja dievaluasi agar berjalan optimal
"Ilmu yang disampaikan oleh para instruktur dapat menambah 'skill' atau keterampilan individu yang bermanfaat pada saat nanti melamar pekerjaan," ujarnya.
Sementara itu, Plt Kasudin Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Energi (Nakertransgi) Jakarta Pusat Lucki Astarani menjelaskan, pelatihan akan berlangsung selama 14 hari dengan kesempatan menerima SIM A gratis di akhir pelatihan.
Lucki berharap pelatihan ini dapat menciptakan para pencari kerja yang memiliki keterampilan profesional khususnya di bidang mengemudi.
"Kami menggandeng instruktur dari sekolah mengemudi dan pelatihan ini dimulai dari tanggal 12 sampai 25 Juni," katanya.
Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta mencatat sebanyak 338 ribu warga DKI Jakarta masih belum mendapatkan pekerjaan atau menganggur per Februari 2025.
Baca juga: Pemprov DKI targetkan 1.530 orang dapat kerja pada tahun ini
"Dari Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2025, hasilnya angka pengangguran di Jakarta bertambah 10,8 ribu orang dibandingkan tahun sebelumnya," kata Kepala BPS DKI Jakarta Nurul Hasanudin, Senin (5/5).
Menurut dia, pada Sakernas 2024 jumlah pengangguran di DKI Jakarta berada di angka 327 ribu orang, sedangkan pada Sakernas 2025 menjadi 338 ribu orang.
Tingkat pengangguran DKI Jakarta secara persentase mencapai 6,18 persen atau meningkat 0,15 persen bila dibandingkan periode sama 2024 yang berada pada angka 6,03 persen.
Ketika dibandingkan pada Agustus 2024, tingkat pengangguran di Jakarta turun karena pada periode tersebut berada di angka 6,21 persen.
Pewarta: Khaerul Izan
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2025