Serang (ANTARA) - Program Makanan Bergizi Gratis (MBG) yang disalurkan di Sekolah Khusus Negeri (SKH) 01 Kota Serang, Provinsi Banten, dinilai berdampak positif terhadap peningkatan tingkat kehadiran siswa berkebutuhan khusus di sekolah tersebut.
Wakil Kepala SKH Negeri 01 Kota Serang Bidang Humas Agus Helfi Rahman, di Serang, Rabu, menyatakan meskipun belum ada penelitian mendalam, pengamatan sepintas menunjukkan adanya pengaruh positif program tersebut.
"Kalau dilihat dari MBG mempengaruhi tingkat kehadiran siswa. Saya sih belum teliti betul-betul ya, tapi kalau kita lihat sepintas dari hari ke hari, agak lumayan mempengaruhi tingkat kehadiran," kata Agus.
Sebelum Program MBG berjalan, lanjut dia, tingkat kehadiran siswa harian di sekolah tersebut berkisar 150 anak per hari.
Baca juga: MBG di Kota Serang diawasi lewat tiga tahapan
"Dulu ya paling 150 gitu, setelah MBG kita rutin, tingkat kehadiran anak-anak tinggi," ujarnya.
Saat ini SKH 01 Kota Serang memiliki 272 siswa terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dari jenjang TK hingga SMA. Rata-rata siswa yang hadir setiap harinya kini mencapai sekitar 200 anak.
Agus menceritakan antusiasme siswa terhadap program yang berjalan sejak April 2025 itu sangat tinggi. Para siswa, menurutnya, bahkan kerap berdemo ringan jika terjadi keterlambatan pengiriman makanan.
"Sudah jam-jam tertentu itu, misalkan jelang istirahat, sudah ada aja suara-suara dari kelas. Cerita guru tuh bilang, MBG Bu, MBG Pak, seperti demo gitu lah. 'MBG, MBG'. Ada yang sambil pukul-pukul pintu," tambah Agus.
Baca juga: Kejar target MBG Pemkot Serang bentuk satuan tugas khusus
Pihak sekolah berharap Program MBG dapat terus berlanjut untuk mendorong partisipasi dan kehadiran rutin siswa.
"Kami tentu saja berharap besar MBG itu mendorong partisipasi tingkat kehadiran siswa secara rutin, kemudian juga meningkatkan kualitas kesehatan masing-masing anak, dan mengurangi beban orang tua dari sisi ekonomi," katanya.
Selain berdampak pada kehadiran, Program MBG di SKH 01 Kota Serang juga mulai disesuaikan. Sejak Oktober pihak sekolah berkoordinasi dengan penyedia untuk menerapkan menu diet khusus bagi siswa penyandang autis dan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder), guna menghindari bahan makanan yang dapat memicu hiperaktivitas.
Baca juga: BGN: SPPG pasti penuhi kebutuhan khusus penerima MBG jaga inklusivitas
Pewarta: Desi Purnama Sari
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

















































