Jakarta (ANTARA) - PT Tirta Fresindo Jaya, produsen air minum dalam kemasan (AMDK) Le Minerale menyatakan telah mencantumkan kandungan mineralnya secara jelas pada label kemasan guna membuktikan bersumber dari air pegunungan asli.
Menurut Direktur External Affairs dan Regulatory Tirta Fresindo Jaya, Johan Muliawan, perusahaan berkomitmen menyediakan air mineral kemasan yang berasal dari sumber air pegunungan terpilih dan terlindungi.
“Sumber air kami dipastikan berasal dari pegunungan vulkanik terpilih yang kaya mineral di berbagai wilayah pegunungan Indonesia,” kata dia dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Sumber air mineral tersebut, lanjut Johan, diambil di area Gunung Salak, Gunung Pangrango, Gunung Mandalawangi, Gunung Gede, dan Gunung Bromo, dan berbagai pegunungan lainnya.
Dia menegaskan keaslian sumber dan kandungan mineral alami ini dapat dibuktikan secara ilmiah melalui serangkaian uji seperti analisis isotop, kajian geologi, geofisika, serta studi hidro-kimia.
Baca juga: Menperin: AMDK jadi pilar industri pengolahan RI
Baca juga: Pakar sebut perlu libatkan banyak ilmu pastikan sumber air AMDK aman
Selain melalui uji yang telah disebutkan, tambahnya, perusahaan mencantumkan kandungan mineralnya secara jelas pada label kemasan.
"Informasi ini menunjukkan komitmen kami dalam menciptakan produk yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki nilai keaslian dan kredibilitas ilmiah yang terukur," ujar Johan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR RI beberapa waktu lalu.
Lebih jauh dia menegaskan perusahaan berkomitmen pada prinsip pengambilan air yang berkelanjutan dengan memastikan kelestarian sumber daya air dan lingkungan di sekitar area pegunungan tetap terjaga.
"Seluruh proses pengelolaan dilakukan secara higienis dan sesuai dengan izin resmi dari pemerintah, memastikan keamanan dan keberlanjutan dalam setiap tahap produksi," katanya.
Baca juga: Legislator: Polemik sumber air kemasan rugikan masyarakat dan industri
Pewarta: Subagyo
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































