Beijing (ANTARA) - Produksi industri China membukukan pertumbuhan yang kuat pada Maret, seiring pemulihan ekonomi di negara tersebut meraih momentum di tengah upaya pemerintah untuk mendukung pertumbuhan dan mengatasi hambatan ekonomi eksternal.
Output industri bernilai tambah China meningkat 7,7 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada Maret, demikian menurut data Biro Statistik Nasional (National Bureau of Statistics/NBS) China yang dirilis pada Rabu (16/4).
Selama periode Januari-Maret, output industri bernilai tambah tersebut naik 6,5 persen (yoy), mengalami percepatan dari kenaikan 5,9 persen yang tercatat dalam dua bulan pertama tahun ini.
NBS mencatat produksi industri China pada Maret naik 0,44 persen secara bulanan (month on month).
NBS China menggunakan output industri bernilai tambah untuk mengukur aktivitas perusahaan-perusahaan besar yang memiliki omzet bisnis utama tahunan minimal 20 juta yuan (1 yuan = Rp2.300).
Wakil Kepala NBS China Sheng Laiyun, dalam sebuah konferensi pers menyampaikan rincian data menunjukkan bahwa sektor manufaktur peralatan dan teknologi tinggi memberikan kontribusi yang lebih besar terhadap output industri, menandakan kemajuan yang sedang berlangsung dalam upaya negara tersebut untuk membuat industri menjadi lebih cerdas, lebih hijau, dan lebih canggih.
Output dari sektor manufaktur peralatan, yang mencakup 33,7 persen dari keseluruhan output industri, naik 10,9 persen pada kuartal I 2025.
Sektor manufaktur teknologi tinggi, yang menyumbang 15,7 persen dari total output industri, mencatatkan kenaikan output bernilai tambah sebesar 9,7 persen (yoy) selama periode yang sama. Sementara itu, produksi kendaraan energi baru dan robot industri masing-masing meningkat 45,4 persen dan 26 persen, ungkap data NBS China.
Data pada Rabu juga menunjukkan bahwa produk domestik bruto (PDB) China tumbuh 5,4 persen (yoy) pada kuartal I 2025, dibandingkan dengan pertumbuhan tahunan sebesar 5 persen tahun lalu.
China telah menetapkan target pertumbuhan ekonomi setahun penuh sekitar 5 persen untuk 2025.
Pewarta: Xinhua
Editor: Benardy Ferdiansyah
Copyright © ANTARA 2025