Prestasi emas Kiromal berdampak positif untuk tim panjat tebing

1 day ago 8

Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim panjat tebing Indonesia Hendra Basir menyebut keberhasilan Kiromal Katibin merebut medali emas dalam Piala Dunia Panjat Tebing atau International Federation of Sport Climbing (IFSC) World Cup Denver 2025, berdampak positif untuk tim.

Menurut dia, prestasi di Colorado, Amerika Serikat (AS), itu bisa membantu Indonesia guna mendapatkan jatah atau kuota untuk mengikuti turnamen serupa ke depannya.

"Jadi dengan memberangkatkan Alfian Muhammad Fajri dan Kiromal ke Denver, targetnya tetap mengamankan peringkat berjalan supaya di tahun berikutnya slot tim yang akan berkompetisi bisa bertambah," kata Hendra saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Senin.

Ia menjelaskan, pada tahun ini sejumlah atlet di tim panjat tebing Tanah Air, khususnya nomor speed sejatinya sedang dalam masa pemulihan (recovery), setelah melewati rangkaian panjang turnamen sepanjang 2024 dan juga tahun-tahun sebelumnya.

Baca juga: Yenny sebut atlet panjat tebing Indonesia masuk jajaran elite dunia

Lebih lanjut dia menjelaskan, sejumlah atlet andalan seperti Veddriq Leonardo, Rajiah Sallsabillah, dan Desak Made, sedang dalam kondisi yang kurang prima untuk bersaing dengan intensitas pertandingan yang tinggi.

Oleh sebab itu, prestasi Kiromal yang sedang onfire atau bersemangat, sangat bagus untuk menjaga peluang keikutsertaan atlet Indonesia di kancah internasional.

"Seperti yang sering saya sampaikan bahwa tahun ini adalah tahun cooling down-nya tim speed setelah 3 tahun dengan intensitas yg sangat kompetitif," ujar dia.

Keberhasilan Kiromal membuat Indonesia tetap konsisten untuk naik podium dalam tiga seri Piala Dunia yang diselenggarakan oleh IFSC.

Sebelum merengkuh emas di IFSC World Cup Denver, Kiromal yang berumur 24 tahun juga merebut perunggu dalam seri di Wujiang (China) dan Bali (Indonesia).

Baca juga: Kiromal Katibin raih perunggu Piala Dunia Panjat Tebing 2025 di Bali

Pada IFSC di Denver, atlet asal Kabupaten Batang, Jawa Tengah, itu mencatatkan waktu 4,83 detik guna mengalahkan dua pemanjat tebing yuan rumah, yakni Zach Hammer dan Samuel Watson.

Hammer membukukan waktu terbaik dari dua kesempatan memanjat, yaitu 4,88 detik. Sedangkan Watson mencetak 4,89 detik.

Keunggulan 0,05 detik itu membuktikan bahwa Kiromal selalu tampil konsisten dengan catatan waktu di bawah 5 detik.

Selain Kiromal, atlet Indonesia lainnya yaitu Alfian Muhammad Fajri juga ikut dalam Piala Dunia seri Denver.

Namun, Alfian hanya bisa menempati posisi ke-24 dari total 51 peserta kualifikasi. Dia mencatatkan waktu terbaik 5,309 detik, sehingga tidak bisa melaju ke babak berikutnya atau 16 besar.

Baca juga: Kiromal Katibin juara IFSC World Cup Denver 2025

Pewarta: Donny Aditra
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |