Presiden Prabowo peringatkan anggaran pendidikan jangan lagi bocor

3 weeks ago 10

Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto memperingatkan jajaran menterinya anggaran yang dialokasikan untuk pendidikan jangan lagi bocor karena pendidikan krusial untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia bangsa sehingga Indonesia nantinya dapat mencapai visi menjadi negara maju pada 2045.

Di hadapan 2.000 lebih guru Sekolah Rakyat beserta kepala-kepala sekolahnya, Prabowo menyebut anggaran untuk pendidikan saat ini menjadi salah satu yang tertinggi dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya sehingga penggunaannya perlu diawasi dan terus dijaga agar tidak menjadi sasaran korupsi.

"Pendidikan sangat-sangat penting. Walaupun kita sudah anggarkan pendidikan terbesar, kita harus menjaga anggaran itu tidak boleh bocor," kata Presiden Prabowo saat acara pembekalan kepada guru-guru Sekolah Rakyat di Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta, Jumat.

Presiden kemudian menyebut para penerima APBN untuk belanja pendidikan di daerah-daerah paling mengerti bagaimana kebocoran itu bekerja, mengingat mereka sering kali menerima nominal yang tidak sesuai dengan perencanaan.

"Anggaran kita besar, tetapi masih besar pula kebocoran, kebocoran, kebocoran, saudara-saudara di daerah lebih tahu masalah ini daripada kami-kami di Jakarta. Kalian yang merasakan selalu anda dengar kan anggarannya sekian, kok sampai di saya sekian. Hangusnya di mana, menghilangnya di mana?" ujar Prabowo mengungkapkan rasa herannya.

Presiden kemudian menegaskan komitmennya untuk mencegah kebocoran uang negara itu kembali terjadi.

"Ini harus kita perbaiki," kata Presiden Prabowo.

Baca juga: Di hadapan guru, Prabowo singgung anggaran pendidikan bocor

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam sesi jumpa pers minggu lalu (15/8) mengumumkan anggaran untuk pendidikan dialokasikan sebesar Rp757,8 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Dari angka itu, sebanyak Rp401,5 triliun disalurkan untuk siswa dan mahasiswa melalui berbagai program, misalnya Bidik Misi/Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang dialokasikan sebesar Rp17,2 triliun untuk 1,2 juta mahasiswa.

Kemudian, beasiswa LPDP sebesar Rp25 triliun untuk 4.000 mahasiswa, Program Indonesia Pintar (PIP) Rp15,6 triliun untuk 21,1 juta siswa, dan Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp335 triliun untuk 82,9 juta penerima, termasuk di antaranya anak-anak sekolah, balita, ibu hamil, dan ibu menyusui.

Kemudian, anggaran pendidikan pada RAPBN 2026 juga dialokasikan untuk guru, dosen dan tenaga pendidikan dengan pagu senilai Rp178,7 triliun. Rinciannya, Tunjangan Profesi Guru (TPG) non-PNS sebesar Rp19,2 triliun untuk 754.747 guru, TPG ASN daerah Rp68,7 triliun untuk 1,6 juta guru, Tunjangan Profesi Dosen (TPD) non-PNS Rp3,2 triliun untuk 80.325 dosen, dan TPG PNS, TPD PNS, dan gaji pendidik sebesar Rp82,9 triliun.

Dalam bagian yang sama, sebanyak Rp150,1 triliun dianggarkan untuk sekolah/kampus, sementara Sekolah Rakyat dianggarkan sebesar Rp24,9 triliun, yang rinciannya Rp20 triliun untuk pembangunan sekolah baru di 200 lokasi, dan operasional sekolah di 200 lokasi sebesar Rp4,9 triliun.

Kemudian, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dianggarkan sebesar Rp64,3 triliun untuk 53,6 juta siswa, Bantuan Operasional Penyelenggaraan (BOP) PAUD Rp5,1 triliun untuk 7,7 juta siswa, renovasi madrasah dan sekolah sebesar Rp22,5 triliun untuk 850 madrasah dan 11.686 sekolah, Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) Rp9,4 triliun untuk 201 PTN/lembaga, serta Sekolah Unggulan Garuda sebesar Rp3 triliun di 9 lokasi.

Baca juga: Anggaran pendidikan tahun 2026 terbesar sepanjang sejarah NKRI

Baca juga: Prabowo ingatkan guru Sekolah Rakyat tanamkan semangat juang bangsa

Baca juga: Presiden beri hormat ke para menteri, guru dan kepala Sekolah Rakyat

Pewarta: Genta Tenri Mawangi/Andi Firdaus
Editor: Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |