Pramono ajak siswa rutin tanam mangrove di PIK

1 month ago 12

Jakarta (ANTARA) - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengajak keterlibatan generasi muda dalam upaya konservasi lingkungan, salah satunya siswa di ibu kota untuk rutin menanam mangrove di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK).

Pramono di Universitas Nasional, Jakarta, Selasa, mengatakan, hal ini dilakukan sebagai langkah menjaga ekosistem pesisir Jakarta. Pelibatan pelajar penting agar kesadaran lingkungan tumbuh sejak dini.

"Saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Pertamanan dan Lingkungan Hidup agar siswa-siswa rutin menanam mangrove di Pantai Indah Kapuk. Nanti akan kita evaluasi dan nilai," kata Pramono.

Hal itu disampaikan saat membuka "the 18th Congress PBI and International Conference on Biodiversity and Future Biology" (ICo-BioFuB) 2025.

Baca juga: Pelestarian mangrove warnai perayaan HUT ke-80 RI di Hutan Mangrove Angke

Di sisi lain, Pemprov DKI Jakarta juga menetapkan Rencana Induk Pengelolaan Keanekaragaman Hayati (Kehati) 2025-2029.

Dokumen ini menjadi panduan arah kebijakan Jakarta dalam menjaga kelestarian lingkungan sekaligus memperkuat posisinya sebagai kota global yang berdaya saing dan berkelanjutan.

Ia menegaskan, visi dari rencana induk ini adalah “Hidup selaras dengan alam menuju kota global, berdaya saing, dan berkelanjutan.”

"Jakarta berkomitmen menyeimbangkan pembangunan dengan pelestarian lingkungan. Rencana induk kehati ini jadi pijakan penting agar transformasi Jakarta ke kota global tidak meninggalkan aspek ekologinya," ujarnya.

Baca juga: DKI targetkan tanam mangrove sepanjang satu kilometer dalam setahun

Rencana induk tersebut berisi sejumlah fokus kebijakan, mulai dari konservasi in-situ dan ex-situ seperti perlindungan mangrove dan taman kehati, hingga konektivitas ruang terbuka hijau yang menghubungkan hutan kota, taman, dan ruang biru-hijau sebagai habitat satwa.

"Konservasi in-situ dan ex-situ, melalui perlindungan mangrove, pembangunan taman kehati, pengelolaan kebun bibit, serta pelestarian flora dan fauna lokal," kata Pramono.

Pihaknya juga mendorong Kampung Kehati berbasis kearifan lokal, pemanfaatan biodiversitas untuk pangan, obatdan ekowisata, serta penguatan riset dan inovasi.

Selain itu, Pramono menekankan pentingnya kolaborasi multi-pihak, melibatkan akademisi, komunitas, sektor swasta, NGO, hingga pemerintah pusat.

Baca juga: Pelajar Jakarta diajak peduli keberlangsungan ekosistem pesisir

Sinergi ini menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan sumber daya alam Jakarta di tengah tantangan polusi, urbanisasi, perdagangan satwa liar ilegal, hingga dampak perubahan iklim.

"Kota ini mengelola 49 hutan kota, 949 jalur hijau, 7 kebun bibit, 1.459 taman dan 82 unit Tempat Pemakaman Umum yang berfungsi sebagai ruang terbuka hijau," kata Pramono.

Menurut Pramono, biodiversitas bukan hanya isu lingkungan, tapi juga menyangkut kesehatan, ekonomi, dan masa depan manusia.

Karena itu, ia pun mengajak seluruh pihak untuk bergandengan tangan mendukung pengelolaan keanekaragaman hayati di Jakarta.

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |