Prabowo: Bangsa tidak mungkin makmur jika pemimpinnya saling hasut

2 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto menegaskan tidak mungkin suatu bangsa bisa mencapai kemakmuran jika pemimpinnya saling menjelekkan dan menghasut karena ambisi kekuasaan.

Saat memberikan sambutan pada sidang senat terbuka wisuda 521 sarjana UKRI di Trans Convention Centre, Kota Bandung, Jawa Barat, Sabtu, Presiden Prabowo mengibaratkan demokrasi dilakukan dengan kerja sama layaknya tim sepakbola yang ingin mencetak gol.

"Tidak mungkin satu tim bisa masukin gol, kalau tidak kerja sama. Tidak mungkin, bangsa tidak mungkin makmur kalau pimpinannya gontok-gontokan, kalau pimpinannya karena ambisi ingin berkuasa, menjelek-jelekkan, menghasut menimbulkan ketakutan, menurunkan optimisme," kata Presiden Prabowo dalam rekaman suara yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Dalam sambutannya, Prabowo menekankan bahwa demokrasi Indonesia adalah demokrasi kekeluargaan.

Kepala Negara pun mengungkapkan kesedihannya jika sesama bangsa Indonesia saling menjelekkan, padahal negara ini menghadapi masalah yang sama, yakni lapangan kerja untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Namun, menurut Prabowo, ekonomi tidak akan tumbuh dengan cepat jika para pemimpinnya saling menjelekkan dan menebar kebencian.

Prabowo pun menyinggung aksi pembakaran gedung lembaga demokrasi oleh oknum yang mengaku aktivis demokrasi.

"Katanya aktivis demokrasi, tapi membakar lembaga-lembaga demokrasi, membakar gedung DPR yang dibayar dengan uang rakyat, yang dibayar dengan uang rakyat, merusak terminal bus. Yang pakai bus itu orang yang enggak punya mobil," kata Prabowo.

Di sisi lain, Prabowo meyakini rakyat Indonesia tidak terpengaruh. Bersama koalisi partai dan organisasi yang mendukungnya, Prabowo mengaku tidak ragu-ragu melaksanakan tugasnya untuk bangsa Indonesia.

Adapun Presiden Prabowo Subianto menghadiri Sidang Senat Terbuka dalam rangka Pengukuhan Mahasiswa Baru Sarjana dan Magister Tahun Ajaran 2025/2026, serta Wisuda Sarjana sekaligus Dies Natalis Universitas Kebangsaan Republik Indonesia (UKRI) Tahun 2025.

Dalam acara itu, Rektor UKRI Sufmi Dasco Ahmad membacakan surat keputusan penetapan mahasiswa baru dan wisuda sarjana tahun akademik 2025.

Selanjutnya, prosesi penyematan secara simbolis dilakukan oleh Presiden Prabowo kepada perwakilan mahasiswa baru dan wisudawan terbaik tahun 2025.

Sidang senat terbuka diakhiri dengan prosesi wisuda bagi 521 sarjana baru UKRI dengan penyampaian ijazah dan ucapan selamat kepada para wisudawan/wisudawati sebelum akhirnya sidang senat terbuka ditutup secara resmi oleh ketua senat.

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Hisar Sitanggang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |