Polytron dan ICDEC mengadakan pelatihan desain chip bagi mahasiswa

2 months ago 21

Jakarta (ANTARA) - Perusahaan elektronik Polytron bersama Indonesia Chip Design Collaborative Center (ICDEC) mengadakan pelatihan desain chip untuk mahasiswa guna mendukung pengembangan talenta muda di bidang industri semikonduktor di Indonesia.

Menurut siaran pers perusahaan di Jakarta, Rabu, pelatihan desain chip volume pertama yang dilaksanakan dari Oktober sampai Desember 2024 diikuti oleh 50 mahasiswa, yang diseleksi dari 333 pendaftar dari universitas-universitas di Indonesia.

"Kami dengan bangga mengumumkan bahwa program ini telah menghasilkan beberapa desain siap pakai, hasil dari kerja keras para peserta dan bimbingan mentor dari universitas-universitas terbaik di Indonesia," kata Chief Operating Officer Polytron Roberto Setiabudi Hartono.

Dia menyampaikan bahwa perusahaan menjalin kolaborasi multipihak dan menghimpun dukungan dari universitas-universitas untuk menjalankan program pelatihan desain chip.

Baca juga: 50 mahasiswa dibekali keahlian desain chip

Baca juga: Samsung akan perluas kemitraan dengan perusahaan desain chip Arm

Direktur Jenderal Riset dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Fauzan Adziman pada acara penutupan pelatihan volume pertama mengapresiasi kolaborasi Polytron dan ICDEC.

"Program bina talenta ini merupakan hasil kolaborasi antara pemerintah dan pihak swasta," katanya.

Dia mengatakan bahwa program pelatihan desain chip merupakan bagian dari upaya penyiapan talenta di bidang industri semikonduktor di dalam negeri.

"Industri mobil listrik yang terus berkembang tentu membutuhkan perangkat chip dalam jumlah besar," kata Fauzan.

"Jika talenta desain chip sudah terpenuhi, maka Indonesia dapat menjadi produsen, bukan lagi menjadi konsumen," katanya.​​​​​​​

Menurut laporan yang diterbitkan oleh Korn Ferry, Indonesia diprediksi kekurangan 18 juta tenaga kerja ahli pada 2030.

Program peningkatan kompetensi seperti pelatihan desain chip diharapkan dapat membantu menutup kekurangan tersebut.

Baca juga: Jerman, Jepang, Korsel batasi ekspor semikonduktor ke China

Baca juga: Pasar chip global diprediksi tumbuh hingga Rp9 kuadriliun pada 2024

Read Entire Article
Rakyat news | | | |