PMI: Kunjungan IFRC akan perkuat kolaborasi kesiapsiagaan bencana

2 months ago 20

Jakarta (ANTARA) - Palang Merah Indonesia (PMI) mengatakan kunjungan tahunan Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (IFRC) semakin mempererat kemitraan, pembelajaran bersama, dan membuka peluang berkolaborasi untuk kesiapsiagaan bencana dengan pendekatan antisipatif.

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla di Jakarta, Senin, mengatakan kunjungan dari Donor Advisory Group (DAG) IFRC tersebut berfokus pada aksi kemanusiaan yang dipimpin secara lokal, penguatan ketangguhan masyarakat, dan pendekatan antisipatif dalam kesiapsiagaan bencana.

Sebagai salah satu negara paling rawan bencana di dunia, katanya, Indonesia menghadapi risiko gempa bumi, banjir, letusan gunung berapi, dan ancaman terkait perubahan iklim secara rutin.

"Dalam konteks ini, PMI telah berkembang menjadi aktor utama dalam respons dan kesiapsiagaan bencana, dengan kapasitas untuk merespons secara nasional dalam hitungan jam, sambil memperkuat ketangguhan masyarakat sebelum bencana terjadi," kata JK.

Baca juga: RI dorong kajian soal UNCLOS dengan hukum perang laut dan kemanusiaan

Dia menyebutkan pada 2025, PMI telah menyelesaikan Early Action Protocol (EAP) pertamanya untuk menghadapi banjir, di bawah mekanisme Disaster Response Emergency Fund (DREF) dari IFRC.

Menurutnya, tonggak ini menandai langkah penting dalam pergeseran dari respons reaktif menuju aksi antisipatif, memungkinkan dukungan awal yang tepat sasaran bagi masyarakat yang berisiko sebelum bencana melanda.

Selama kunjungan itu, kata dia, para anggota DAG akan melihat langsung bagaimana pendekatan ini diterapkan di lapangan.

Dalam kesempatan yang sama, Under Secretary General IFRC untuk Diplomasi Kemanusiaan dan Digitalisasi Nena Stoiljkovic menyebutkan Indonesia memberikan contoh nyata bagaimana investasi yang berkelanjutan untuk institusi lokal mampu menghasilkan dampak jangka panjang.

"Dengan dukungan berkelanjutan dari IFRC, Palang Merah Indonesia (PMI) telah menjadi salah satu Palang Merah Nasional terkuat di Asia Pasifik, menunjukkan bahwa model yang dipimpin secara lokal mampu mewujudkan ketangguhan yang nyata dalam skala besar," katanya.

Pada 2025, DAG diketuai bersama oleh IFRC, Pemerintah Swedia, dan Palang Merah Swedia, dengan fokus tematik pada aksi antisipatif, pelokalan, dan kesinambungan finansial bagi Palang Merah Nasional.

Delegasi yang berpartisipasi dalam kunjungan ke Indonesia tahun ini berasal dari pemerintah dan Palang Merah Nasional dari Australia, Kanada, Spanyol, Swedia, Belanda, dan Inggris.

Baca juga: PMI Pusat kirim 2,5 ton bantuan untuk korban banjir di Bali

Baca juga: PMI sumbang bantuan kemanusiaan senilai 100.000 dolar AS kepada MRCS

Baca juga: Palang Merah Indonesia: 80 tahun mengabdi untuk kemanusiaan

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |