PHR tempati posisi produsen migas terbesar di Indonesia

3 hours ago 2
produksi migas PHR telah mencapai 58 juta barel sepanjang 2024

Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) saat ini telah menempatkan diri dalam posisi produsen minyak dan gas bumi (migas) terbesar di Indonesia.

Hal ini disampaikan General Manager PHR Zona Rokan Andre Wijanarko pada sesi independen forum diskusi innovative energy solutions IPA Convex 2025 di Nusantara Hall ICE BSD City, Tangerang, Banten, Kamis.

Wijanarko menyebutkan produksi migas PHR telah mencapai 58 juta barel sepanjang 2024.

Sejak transisi pengelolaan Blok Rokan dari Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke Pertamina pada 9 Agustus 2021, PHR telah menjalankan berbagai program intensif yang berhasil menempatkan Zona Rokan sebagai kontributor produksi minyak utama di Indonesia.

"Transisi yang telah berjalan sejak tahun 2021 hingga saat ini telah mendorong Zona Rokan menjadi nomor satu dalam produksi hingga tahun 2024," ujarnya.

Pencapaian ini, katanya, didukung oleh total produksi minyak Blok Rokan yang mencapai 58 juta barel sepanjang tahun 2024. Hal ini menegaskan posisi PHR sebagai salah satu produsen minyak terbesar di tanah air.

Blok Rokan mulai dioperasikan sejak tahun 1952, memiliki sejarah panjang dalam industri migas Indonesia.

Saat ini, PHR mengelola sekitar 13.000 sumur aktif yang berkontribusi pada produksi harian sekitar 150.000 hingga 160.000 barel minyak per hari.

Ia juga menjelaskan cakupan wilayah operasi Blok Rokan sangat luas, mencakup sekitar 6.400 kilometer persegi dengan banyak portofolio, lapangan dan sumur yang tersebar.

Kompleksitas operasi semakin meningkat dengan adanya 35 stasiun pengumpul dan jaringan pipa yang harus dikelola serta dipelihara secara rutin.

Untuk menjawab tantangan dari pemerintah dan memastikan keberlanjutan energi, PHR telah meluncurkan program pengeboran aktif yang masif.

"Saat ini, sekitar 500 lebih sumur kami bor setiap tahunnya, dan sekitar 20.000 aktivitas workover kami lakukan," ujar Wijanarko.

Aktivitas intensif ini, kata dia, didukung oleh hampir 90 unit rig pengeboran dan workover yang beroperasi di Wilayah Kerja Rokan setiap tahun.

Skala operasi yang besar juga mencakup pengelolaan pasokan energi untuk operasional, seperti penggunaan artificial lift berupa ESP (Electric Submersible Pump) dan unit pemompaan mekanis, serta penyediaan gas untuk generator listrik.

Wijanarko juga menyoroti tantangan penurunan produksi alamiah sebesar 30 persen per tahun jika tidak ada intervensi.

PHR berinvestasi besar dalam inovasi, termasuk penerapan sumur horisontal dan multi-stage fracturing.

Selain itu, digitalisasi telah terintegrasi di setiap fungsi operasional, mendukung efisiensi dan optimalisasi produksi.

Selain fokus pada inti bisnis produksi migas, PHR juga memiliki komitmen kuat terhadap keberlanjutan.

Wijanarko menyebutkan program dekarbonisasi dan kontribusi terhadap pengurangan emisi CO2 sebagai bagian dari aktivitas hijau yang sedang dijalankan.

PHR aktif dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mendukung inisiatif energi hijau, termasuk pembangunan PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di Wilayah Kerja Rokan.

Sementara itu, Operation Head Drilling and Well Intervention PHR Muhammad Andi Solihin, menambahkan dari 536 sumur migas yang ada saat PHR menargetkan pada 2025 menjadi 558 sumur dengan capaian produksi 167,03 mbopd atau 167.030.000 barel.

Para sesi kegiatan itu sejumlah ahli kunci dari Pertamina Hulu Rokan turut hadir sebagai narasumber antara lain Mochamad Taufan (Operation Head Subsurface Development and Planning), Muhammad Andi Solihin (Operation Head Drilling and Well Intervention), Erwin Sianturi (Operation Head Project and Technical Engineering), dan Triatmojo Roeswanto (VP Information Technology Regional 1).

Baca juga: PHR berkomitmen terhadap TJSL di area operasi

Baca juga: PHR tanda tangani perjanjian jual beli gas senilai Rp2,8 triliun

Baca juga: Pertamina PHR dorong inovasi dan penguatan energi nasional

Baca juga: PHR imbau masyarakat tidak beraktivitas di area objek vital nasional

Pewarta: Indra Gultom
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |