PHBS kunci kecacingan dapat dihindari pada semua kelompok usia

1 month ago 6

Jakarta (ANTARA) - Dokter Spesialis Penyakit Dalam lulusan Universitas Padjajaran dr. Primal Sudjana, Sp.PD, KPI mengatakan penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) menjadi kunci kondisi kecacingan dapat dihindari pada semua kelompok usia.

Menurutnya, selain melakukan pencegahan dengan mengonsumsi obat cacing baik pada anak maupun dewasa, PHBS justru menjadi langkah penting untuk memutus risiko terinfeksi cacing yang merupakan parasit pada manusia karena individu terkait terbiasa memiliki gaya hidup yang higienis.

"Pada kelompok populasi tertentu memang diperlukan pencegahan (kecacingan) dengan pemberian obat cacing secara berkala. Paling penting tentu melaksanakan PHBS," kata dokter Primal kepada ANTARA, Selasa.

Baca juga: Dokter sebut konsumsi obat cacing perlu disertai indikasi gejala

Menurut dokter Primal, kecacingan bisa terjadi pada seseorang yang disebabkan oleh beragam jenis cacing mulai dari cacing tambang (Trichuris trichiura, Necator Americanus, Ancylostoma duodenale), cacing pipih (Schistoma japonicum), hingga cacing gelang (Ascaris lumbricoides).

Secara umum, cacing-cacing ini bisa menginfeksi korbannya melalui medium penularan tanah ketika masih berbentuk telur dan dapat terjadi akibat kurang baiknya sanitasi atau kebiasaan seseorang menjaga kebersihan tubuhnya.

Apabila akhirnya telur itu masuk ke dalam tubuh, biasanya telur tersebut berkembang menjadi cacing yang menyumbat organ-organ vital tubuh apabila tidak segera diatasi.

Baca juga: Pentingnya "WASHED" untuk mengentaskan kecacingan

Hal ini yang membuat kecacingan menjadi berbahaya karena itu artinya tubuh tidak bisa beroperasi secara optimal seperti semestinya. Masalah kesehatan bisa menjadi semakin rumit apabila ternyata cacing tersebut jumlahnya terus bertambah dan tidak disadari oleh korban kecacingan.

"Komplikasi bisa saja terjadi di berbagai organ tubuh. Misalnya sumbatannya di usus bisa menjadi ileus obstruksi, lalu bila terinfeksi cacing filaria bisa menyebabkan kaki gajah," kata dokter Primal.

Maka dari itu, penting bagi semua kelompok usia membiasakan diri menjalankan PHBS sebagai gaya hidup sehari-hari sehingga kondisi kecacingan tidak perlu dialami.

Baca juga: IDAI sebut tanah jadi media utama tularkan kecacingan pada anak

Secara global kasus kecacingan merupakan kondisi yang awam ditemukan, menurut data WHO pada 2023 kecacingan dialami oleh sebanyak 1,5 miliar orang.

Penyakit ini sebenarnya dapat dihindari dengan cara menjaga sanitasi lingkungan secara optimal dan juga menerapkan PHBS.

Pemberian obat cacing seperti Albendazol, Mebendazol, dan Pirantel Pamoat yang disesuaikan dengan usia seseorang dapat menjadi salah satu cara mencegah dan mengobati kecacingan.

Terbaru kasus kecacingan di Indonesia yang menggegerkan terjadi di Sukabumi saat seorang anak berusia 4 tahun berinisial RY meninggal dunia pada 22 Juli 2025.

Selama perawatan, tim medis menemukan cacing hidup hingga seberat satu kilogram dari dalam tubuhnya, bahkan menyebar ke otak.

Baca juga: IDAI: Waspadai kecacingan penyebab stunting pada anak

Baca juga: Wamensos: Kasus anak infeksi cacing di Sukabumi bukti pentingnya DTSEN

Pewarta: Livia Kristianti/Fitra Ashari
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |