Phapros (PEHA) membidik penjualan obat tumbuh 18-27 persen pada 2025

2 months ago 7
Laba bersih diharapkan tumbuh positif...

Jakarta (ANTARA) - PT Phapros Tbk (kode saham: PEHA), anak perusahaan PT Kimia Farma Tbk dan bagian dari Holding BUMN Farmasi, membidik penjualan obat secara keseluruhan dapat tumbuh sebesar 18-27 persen pada tahun 2025 ini.

Selain itu, PEHA memperkirakan Harga Pokok Penjualan (HPP) pada 2025 sejalan dengan penjualan dan tumbuh hanya sekitar 2-3 persen, diimbangi penerapan lean manufacturing dan berbagai inovasi yang dilakukan.

“Laba bersih diharapkan tumbuh positif,” kata Direktur Pemasaran PT Phapros Tbk Maraja Jeson Siregar dalam Public Expose Tahunan Tahun 2025 secara daring, di Jakarta, Senin.

Lebih lanjut, Maraja menjelaskan bahwa perseroan menjalankan lima strategi utama pada tahun ini. Pertama, memperkuat keuangan yang berkelanjutan melalui penguatan working capital dan pengendalian biaya dengan cara restrukturisasi utang perbankan, divestasi aset idle, divestasi penyertaan modal, optimalisasi penerimaan piutang dan efisiensi biaya di semua fungsi.

Kedua, peningkatan kepuasan pelanggan melalui penguatan komersialisasi dan distribusi produk. Ketiga, penguatan portofolio produk eksisting dan produk baru inovatif serta improvement bisnis ekspor maupun registration holder.

Grand strategi ketiga ini juga menjadi strategi fokus perseroan, di mana produk baru yang merupakan ‘darah segar’ bagi perseroan dan penyokong pertumbuhan perseroan di tahun-tahun mendatang,” kata Maraja.

Ia menambahkan, sepanjang tahun ini, PEHA berencana untuk meluncurkan sembilan produk baru, antara lain menambah range produk terapi untuk tuberkulosis (TBC), produk antibiotik golongan sefalosporin, multivitamin serta produk untuk stamina.

Selanjutnya, strategi keempat, penguatan proses bisnis dan transformasi yang dijalankan dalam enam inisiatif, salah satunya peningkatan market share melalui penguatan komersialisasi, pricing strategy, optimalisasi, dan penambahan produk champion.

Inisiatif kedua, yakni dilakukan dengan rantai pasok cerdas dan integrated database untuk meningkatkan akurasi forecast dan ketersediaan produk di pasar. Inisiatif ketiga berupa pengembangan inovasi melalui partisipasi aktif seluruh pegawai dalam program lean manufacturing.

Inisiatif keempat melalui transformasi digital dengan menyusun IT master plan, e-maintenance machine, E-CPB, dan ikut serta dalam INDI 4.0.

Inisiatif berikutnya, penataan HPP dilakukan dengan optimalisasi utilisasi produksi, pengendalian inventory dengan fokus pada produk pareto, peningkatan kontribusi penjualan produk ethical dan obat tanpa resep (over the counter/OTC). Inisiatif terakhir, meningkatkan kepatuhan terhadap regulasi.

Maraja mengatakan, perseroan telah menunjukkan kinerja yang menggembirakan berkat penerapan grand strategi tersebut sejak awal tahun buku 2025, sebagaimana tercermin pada laporan keuangan pada kuartal I-2025.

Penjualan perseroan secara konsolidasian pada tiga bulan pertama tahun ini tercatat tumbuh sebesar 17,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan ini disokong terutama oleh produk kategori obat jual bebas (OTC) yang tumbuh 79 persen serta produk obat resep bermerek (ethical branded) yang tumbuh 40 persen.

Selain penjualan, EBITDA perseroan juga tumbuh tinggi mencapai 315 persen apabila dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Begitu pula dengan laba bersih, tercatat tumbuh 80 persen.

“Kinerja yang tumbuh secara signifikan ini menjadi pertanda strategi perbaikan dan pembenahan di sepanjang tahun 2024 yang harus dilakukan manajemen, memberikan dampak pertumbuhan signifikan hampir di semua parameter pada tahun buku 2025 dan tahun-tahun mendatang,” kata Maraja.

Baca juga: Phapros perkuat "RnD" dan perluas ekspor untuk dongkrak penjualan 2025

Baca juga: Phapros catat pertumbuhan penjualan 79 persen untuk obat OTC

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |