PGN usung tiga inisiatif gas bumi, perkuat komitmen NZE Pertamina

1 month ago 12

Jakarta (ANTARA) - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), sebagai Subholding Gas PT Pertamina (Persero), mendukung penuh penguatan komitmen net zero emission (NZE) Pertamina dengan mengusung tiga inisiatif utama gas bumi.

Direktur Utama PGN Arief S Handoko, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis, mengatakan PGN senantiasa memperkuat inisiatif gas bumi yang sejalan dengan pilar NZE Pertamina yaitu Legacy Business Decarbonization dan Low Carbon Business serta sejalan dengan Astacita Menuju Indonesia Emas 2045.

"PGN hadir dalam mendukung peta jalan NZE Pertamina dengan mengusung tiga inisiatif utama gas bumi sebagai jembatan menuju masa depan yang lebih hijau. Tiga inisiatif ini dapat melengkapi langkah-langkah Pertamina dalam menghadirkan energi yang lebih bersih dan berkelanjutan untuk masyarakat," jelas Arief.

Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Simon Aloysius Mantiri mengatakan komitmen Pertamina dalam NZE merupakan amanah nasional untuk menjaga keberlangsungan energi bagi generasi sekarang maupun masa depan.

"Kami menargetkan NZE sebagai komitmen strategis jangka panjang yang terintegrasi dan selaras dengan visi Indonesia Emas. Visi yang menempatkan keberlanjutan dan kemandirian energi serta pertumbuhan ekonomi rendah karbon sebagai kemajuan bangsa melalui peran seluruh subholding dan anak perusahaan Pertamina," ujar Simon dalam sambutannya saat penandatanganan dokumen Penguatan Komitmen NZE Pertamina dengan Astacita Menuju Indonesia Emas 2045 bersama seluruh subholding Pertamina di Jakarta, Senin (11/8/2025).

Arief menjelaskan ketiga inisiatif gas bumi tersebut, pertama adalah perluasan jargas sebagai titik awal strategis untuk memberikan dampak cepat.

Dengan target satu juta sambungan rumah tangga, dapat menurunkan emisi karbon setara dengan 398 ribu ton CO2 pada 2034.

Inisiatif kedua yaitu pengembangan bahan bakar gas (BBG) dan infrastruktur beyond pipeline.

PGN mengembangkan SPBG agar BBG berbasis compressed natural gas (CNG) untuk kendaraan senantiasa tersedia, sehingga mengurangi emisi sektor transportasi.

Selain itu, skema beyond pipeline seperti CNG dan LNG untuk menjangkau wilayah Indonesia bagian tengah dan timur.

Terakhir, lanjut Arief, yaitu inisiatif pengembangan biometana dari upgrading biogas limbah organik yang dapat dialirkan melalui infrastruktur gas eksisting.

Potensi reduksi emisi karbon dari proyek biometana berkisar 150 ribu ton CO2 per tahun, sekaligus untuk mendukung ekonomi sirkular dan pengelolaan limbah organik.

"Ketiga inisiatif PGN dalam upaya dekarbonisasi merupakan bagian dari rencana umum penyediaan gas bumi PGN periode 2025-2029. Harapannya, kami dapat mewujudkan infrastruktur yang terintegrasi dan agregasi dari komoditas gas bumi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan gas bumi dan pemenuhan energi Indonesia," tambah Direktur Strategi dan Pengembangan Bisnis PGN Rosa Permata Sari.

Hingga Juni 2025, PGN telah berhasil menurunkan emisi sebesar 18.631 ton CO2e, atau 22 persen melebihi target.

Langkah strategis PGN dalam hal dekarbonisasi telah memberikan dampak langsung terhadap pencapaian dekarbonisasi Pertamina Group.

"Maka, PGN akan terus memperkuat peran sebagai penyedia energi gas bumi sebagai energi transisi menuju NZE 2060," sebut Rosa.

Baca juga: Pertamina Patra Niaga gandeng PGN pasarkan produk gas CNG

Baca juga: PGN aktif jalin komunikasi dengan KKKS untuk peroleh suplai gas

Baca juga: PGN catat lebih dari 815 ribu rumah tersambung jaringan gas per 2024

​​​​​​​

Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |