Jakarta (ANTARA) - Perhimpunan Filantropi Indonesia (PFI) memperkenalkan PFI Net Zero Commitment Charter dalam Festival Filantropi Indonesia 2025 (FIFest 2025), sebagai inisiatif strategis dalam mendukung pengendalian perubahan iklim yang inklusif dan berbasis komunitas.
“Ada 240 anggota PFI dan 280 mitra dan jaringan dengan 8.048 partisipan program rutin saat ini yang memiliki peran penting dalam menjembatani kesenjangan pembiayaan, memperkuat kapasitas lokal, dan mempercepat inovasi yang berpihak pada keadilan iklim," kata Ketua Badan Pengurus PFI Rizal Algamar dalam keterangan resminya di Jakarta, Sabtu.
Baca juga: KLH: Aksi perubahan iklim hingga 2030 butuh dana Rp4 ribu triliun
Dalam FiFest 2025 yang diselenggarakan di Jakarta pada Jumat (8/8), Rizal menjelaskan, inisiatif itu akan didukung penuh oleh Association of Carbon Emission Experts Indonesia (ACEXI) dengan menyediakan sumber daya manusia yang mumpuni dan kompeten serta program-program pendampingan yang efektif dalam membantu anggota-anggota PFI maupun komunitas filantropi dalam upaya mencapai net zero.
Sebagai Langkah awal, PFI akan membentuk kelompok-kelompok kerja terkait pengurangan emisi karbon yang terdiri atas perwakilan anggota PFI dan didampingi oleh para ahli yang berasal dari ACEXI.
Baca juga: GCF kucurkan 103 juta dolar AS biayai aksi iklim di Indonesia
Dengan banyaknya anggota yang terhimpun dalam PFI, diharapkan para anggota mendukung pembiayaan dan program transisi rendah karbon, termasuk pendekatan berbasis alam dan perhitungan emisi karbon, bukan hanya berdampak langsung pada pengurangan risiko iklim, tetapi juga menciptakan manfaat ekonomi jangka panjang, ketahanan sosial, dan keberlanjutan lingkungan.
Ketua Umum ACEXI Lastyo K. Lukito menambahkan; transisi menuju Net Zero bukan hanya keharusan strategis, tetapi juga etis.
"ACEXI mengambil peran penting bersinergi dan berkolaborasi dengan Perhimpunan Filantropi Indonesia menjadi katalis perubahan yang mampu menggerakkan sektor swasta dan komunitas dalam mendukung target iklim nasional dan mendorong pembangunan berkelanjutan," ujarnya.
Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Wahyu Marjaka menilai kehadiran dan peran PFI bisa mengurangi ketergantungan terhadap bantuan-bantuan dari luar negeri, karena selama ini program net zero karbon berasal dari sana.
5Baca juga: El Nino dipicu perubahan iklim percepat penurunan populasi serangga
"Asosiasi ini bisa berperan untuk menyatukan berbagai program baik dari pemerintah, swasta dan masyarakat. Penguatan filantropi untuk net zero karbon di setiap wilayah Indonesia bisa menggiatkan perekonomian sebab potensinya bisa mencapai 15-17 miliar dolar AS,” ucap Wahyu.
Melalui FiFest 2025 PFI bersama ACEXI berkolaborasi menggelar sesi diskusi bertajuk “Memimpin Filantropi Menuju Net Zero: Dari Kesadaran ke Aksi Kolektif untuk Membangun Komitmen Filantropi Indonesia”, untuk memperkuat pemahaman para peserta terkait pendekatan berbasis alam (nature-based solutions), penghitungan emisi karbon, serta peluang kemitraan lintas sektor dalam pembiayaan program transisi hijau.
ACEXI juga berpartisipasi dalam Backyard Area Exhibition dengan membangun booth yang bertujuan mengajak para pengunjung FIFest 2025, terutama perwakilan dari yayasan-yayasan anggota PFI dan korporasi, untuk serius memikirkan isu berkelanjutan dengan mulai melakukan upaya-upaya mengurangi emisi karbon dalam rangka memitigasi perubahan iklim.
Turut menandatangani nota kesepahaman (MOU) antara PFI dan ACEXI untuk memulai sebuah kolaborasi strategis untuk membangun kesadaran dan kapasitas anggota-anggota PFI dan pihak swasta terkait untuk memiliki komitmen dan memulai upaya pengurangan emisi karbon.
Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: M. Tohamaksun
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.