Jakarta (ANTARA) - Peserta Asean Plus Cadet Sail (APCS) 2025 menggelar latihan penggeledahan kapal di atas KRI Bima Suci saat sedang berlayar menuju Malaysia, Selasa (12/8).
Dalam siaran pers resmi yang diterima Antara di Jakarta, Kamis, dijelaskan bahwa latihan itu digelar dalam rangka memperkuat kemampuan para pelaut muda dalam menjalankan misi penggeledahan ataupun pembebasan sandera di kapal.
Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama Tunggul menjelaskan, simulasi ini dipimpin langsung oleh anggota TNI AL.
"Kegiatan latihan Visit Board Search Seizure (VBSS) dipimpin oleh Sertu Bah Surya Ari dari Kopaska dengan memberikan praktik secara langsung hingga kegiatan berjalan lancar," kata Tunggul saat dikonfirmasi Antara di Jakarta.
Tunggul melanjutkan, dalam latihan tersebut, para kadet muda melakukan ragam simulasi latihan yakni penggeledahan kapal, penyergapan, operasi pembebasan sandera serta pengecekan kapal yang mencurigakan.
Peserta APCS 2025 latihan simulasi penggeledahan kapal di atas KRI Bima Suci saat sedang berlayar ke Malaysia, Selasa (12/8/2025) (ANTARA/Ho-Humas TNI AL)Tunggul mengatakan para kadet dari TNI AL maupun siswa angkatan laut dari negara lain pun tampak antusias dalam mengikuti latihan ini.
Dengan adanya kegiatan ini, Tunggul berharap kemampuan para kadet bisa semakin meningkat serta hubungan antar siswa dari beragam negara sahabat dapat terjalin dengan baik.
Untuk diketahui, KRI Bima Suci membawa peserta APCS dalam rangka pelayaran muhibah diplomasi duta bangsa dan Latihan praktek (Lattek) Kartika Jala Krida (KJK) 2025.
Tercatat ada 21 negara yang mengirimkan kadetnya untuk mengikuti kegiatan tahunan yang diselenggarakan TNI AL ini.
Mereka akan berlayar selama 60 hari melewati beberapa tempat seperti Surabaya, Jakarta, Padang, Penang, Sattahip, Brunei Darusalam, Tarakan, Makassar dan terakhir kembali ke Surabaya.
Baca juga: Kedatangan kadet dari 22 negara, Pemkot Padang promosi gastronomi
Baca juga: Kartika Jala Krida dan APCS tingkatkan kemampuan diplomasi taruna AAL
Pewarta: Walda Marison
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
