Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) berpartisipasi aktif dalam ajang Indonesian Petroleum Association (IPA) Convex 2025 di Jakarta, sebuah perhelatan industri migas yang mempertemukan berbagai pemangku kepentingan guna membahas masa depan energi nasional.
"Kami juga siap berbagi penggunaan inovasi teknologi untuk bersama-sama mewujudkan ketahanan energi nasional," kata Direktur Utama PHR Regional 1 Sumatra Ruby Mulyawan di sela ajang IPA Convex 2025 di Jakarta, Rabu.
Sebagai salah satu produsen minyak dan gas utama di Indonesia, katanya, PHR berkontribusi signifikan dalam pemenuhan kebutuhan energi nasional.
Saat ini, PHR menghasilkan sepertiga dari total produksi minyak bumi Pertamina Subholding Upstream (SHU), sekaligus berstatus sebagai kontributor utama produksi migas nasional.
Baca juga: Menteri ESDM minta Pertamina Hulu Rokan tingkatkan produksi
Pada 2021, PHR tercatat menyumbang sekitar 40 persen dari total produksi migas Pertamina, sehingga menjadikannya sebagai kontributor minyak nasional nomor satu dengan produksi minyak mencapai 202,24 MBOPD atau setara 36 persen dari total produksi Subholding Upstream.
Dalam ajang IPA Convex kali ini, PHR akan berpartisipasi dalam sesi diskusi bertema Innovative Energy Solution, dengan menyoroti strategi mempertahankan tingkat produksi melalui penguatan base production, serta mendorong keberlanjutan energi masa depan melalui eksplorasi aktif di wilayah konvensional dan nonkonvensional.
Serta perluasan program secondary recovery dan enhanced oil recovery (EOR) ke area baru, termasuk chemical EOR (CEOR).
Aktivitas jangka pendek dan menengah mencakup pengeboran masif, workover dan well service, reaktivasi sumur, pengembangan reservoir berkualitas rendah, optimalisasi fasilitas produksi, efisiensi konstruksi, dan pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kolaborasi dan efisiensi operasional.
Di awal Januari 2025, PHR sukses melaksanakan put on injection (POI) pertama dalam proyek EOR atau steamflood di lapangan North Duri Development (NDD) A14, sebuah pengembangan baru setelah alih kelola Wilayah Kerja Rokan oleh Pertamina.
Selanjutnya, PHR tengah bersiap untuk mengembangkan metode CEOR di lapangan Minas, yang diharapkan mampu meningkatkan produksi minyak secara berkelanjutan.
"Kehadiran PHR di IPA Convex 2025 menjadi momentum untuk menunjukkan inovasi teknologi dan strategi bisnis dalam mendukung ketahanan energi nasional. Melalui rencana penerapan berbagai metode, termasuk CEOR, PHR berkomitmen mendorong peningkatan produksi migas yang berkelanjutan di Pertamina Regional-1," ujar Ruby.
Ia menambahkan di sisi lain inovasi-inovasi teknologi tersebut sekaligus memastikan efisiensi operasional dan daya saing bisnis.
Sejalan dengan komitmen PHR dalam mendukung ketahanan energi nasional serta memberikan nilai tambah bagi industri dan masyarakat.
Baca juga: PHR setor Rp115 triliun ke kas negara hingga 2024
Baca juga: Pertamina Hulu Rokan tuntaskan restrukrisasi organisasi
Baca juga: PHR catatkan lifting minyak sebesar 58 juta barel sepanjang 2024
Pewarta: Indra Gultom
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2025