Jakarta (ANTARA) - Pengawas Umum Media Resmi di Palestina sekaligus Wakil Ketua Dewan Eksekutif Persatuan Kantor Berita negara-negara anggota OKI (UNA) Ahmad Assaf pada Senin (10/3) meresmikan kantor UNA di Palestina.
Peresmian tersebut menandai kantor eksternal pertama UNA di luar kantor pusatnya di Kerajaan Arab Saudi, menurut rilis pers UNA yang diperoleh ANTARA pada Selasa (11/3).
Rilis tersebut menyebutkan bahwa Ahmad Assaf menggambarkan pembukaan kantor eksternal pertama UNA di Palestina itu sebagai "peristiwa bersejarah dan penting, dengan implikasi media dan politik yang mendalam bagi rakyat Palestina."
Dia menekankan bahwa kantor itu merupakan pesan dukungan yang kuat bagi rakyat Palestina dan tujuan mulia mereka, yang menegaskan kembali hak mereka atas tanah air mereka.
Assaf menyatakan bahwa kantor tersebut akan membuka babak baru kerja sama konstruktif antara media resmi negara Palestina dan UNA, yang akan membantu memperluas jangkauan narasi Palestina di 57 negara anggota Organisasi Kerja sama Islam (OKI).
Atas nama Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Assaf menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua pihak yang berkontribusi mewujudkan pencapaian tersebut, khususnya Kerajaan Arab Saudi, negara tuan rumah, serta Dewan Eksekutif UNA, yang diwakili oleh Menteri Media Saudi Salman Al-Dosari dan Penjabat Ketua Dewan Eksekutif Ali Al-Zaid.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada OKI, yang diwakili oleh Sekretaris Jenderalnya, Hussein Ibrahim Taha.
Sementara itu, pada awal upacara peresmian virtual yang dihadiri beberapa perwakilan tetap OKI dan direktur kantor berita anggota, Penjabat Ketua Dewan Eksekutif UNA sekaligus Presiden Badan Pers Saudi (SPA) Ali Al-Zaid menekankan bahwa pembukaan kantor tersebut merupakan tonggak penting dalam operasi UNA.
Ia menyampaikan harapannya bahwa kantor tersebut dapat berkontribusi dalam mengoordinasikan upaya bersama untuk mendukung perjuangan Palestina dan Al-Quds Al-Sharif melalui media, serta meningkatkan kehadiran narasi Palestina yang adil di platform media internasional.
Al-Zaid menekankan bahwa penempatan kantor tersebut di Palestina, dengan keahlian yang luas dan profesionalisme, akan berdampak positif pada pekerjaan dan berkontribusi secara signifikan dalam memenuhi tugas dan tanggung jawab.
Ia mendesak kantor berita anggota OKI untuk mendukung operasi kantor tersebut melalui pertukaran berita dan informasi, tidak hanya dengan menerbitkan ulang dan mendistribusikan laporannya, tetapi juga dengan menyediakan konten media yang relevan yang sejalan dengan tujuannya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal OKI Hussein Ibrahim Taha menyatakan bahwa agresi Israel terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza telah menyoroti peran penting media dalam membentuk opini publik global mengenai isu tersebut.
Dalam pidato yang disampaikan atas namanya oleh Asisten Sekretaris Jenderal untuk Urusan Palestina dan Al-Quds di OKI Duta Besar Samir Bakr, Taha menyampaikan harapannya bahwa kantor tersebut akan berkontribusi terhadap upaya pemantauan dan dokumentasi yang dilakukan oleh Unit Pemantauan Media OKI.
Unit tersebut bekerja untuk mendokumentasikan dan mengungkap kejahatan dan pelanggaran Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza dan wilayah Palestina lainnya yang diduduki.
Sang Sekjen juga menyoroti peran kantor tersebut dalam memperkuat kerja sama antara Negara Palestina dan media OKI, serta memuji upaya UNA dalam memobilisasi dukungan di antara badan-badan anggotanya untuk perjuangan Palestina.
Adapun Direktur Jenderal UNA Mohammed bin Abdulrab Al-Yami dalam pidatonya menyatakan bahwa pendirian kantor di Palestina merupakan bagian dari upaya untuk memperkuat kerja sama media di antara negara-negara anggota OKI.
Pendirian kantor tersebut juga untuk mendukung inisiatif yang bertujuan menyampaikan pesan kebenaran dan keadilan kepada dunia. Ia juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Menteri Ahmad Assaf atas perannya dalam peresmian kantor tersebut.
Al-Yami menekankan bahwa "Palestina, yang telah mengalami pendudukan selama beberapa dekade, membutuhkan suara untuk didengar dan cerita untuk diceritakan."
Ia juga menegaskan bahwa kantor itu akan berfungsi sebagai alat penting dalam menyampaikan kebenaran, mendukung perjuangan Palestina yang adil, dan memperkuat solidaritas Islam dengan rakyat Palestina yang tangguh.
Sementara itu, rilis tersebut juga mencatat bahwa peresmian kantor itu merupakan bagian dari pelaksanaan resolusi yang dikeluarkan selama sesi Majelis Umum keenam UNA, yang diselenggarakan pada 27 Januari 2025, melalui konferensi video.
Resolusi tersebut meminta UNA untuk berkoordinasi dengan Badan Berita dan Informasi Palestina (WAFA) guna membangun sistem pertukaran berita yang berfokus pada penyebaran berita Palestina di semua negara anggota OKI dan dalam berbagai bahasa, termasuk melalui pembentukan kantor khusus untuk tujuan tersebut.