Jakarta (ANTARA) - Menunaikan ibadah haji merupakan impian setiap Muslim. Ibadah ini memiliki makna spiritual yang sangat dalam dan menjadi salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan bagi yang mampu.
Namun, tidak semua haji diterima oleh Allah SWT. Istilah "Haji Mardud" merujuk pada haji yang tertolak, yaitu ibadah haji yang tidak diterima karena berbagai alasan tertentu.
Apa itu haji mardud?
Haji Mardud berasal dari kata "radda" yang berarti menolak. Dalam konteks ibadah, Haji Mardud adalah haji yang ditolak oleh Allah SWT karena tidak memenuhi syarat, rukun, atau dilakukan dengan niat dan cara yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
Hal ini berbeda dengan Haji Mabrur, yaitu haji yang diterima dan mendapat ridha Allah SWT. Haji Mabrur menjadi harapan setiap jamaah karena menunjukkan ibadah yang benar-benar diterima dan membawa keberkahan.
Baca juga: 10 amalan utama sepuluh hari pertama Dzulhijjah setara haji dan umrah
Penyebab haji tertolak
Merangkum berbagai sumber, berikut faktor yang dapat menyebabkan haji seseorang tertolak:
1. Niat yang tidak ikhlas
Melaksanakan haji dengan tujuan selain mencari ridha Allah, seperti ingin dipuji atau demi status sosial, dapat menyebabkan haji tidak diterima.
2. Menggunakan harta haram
Biaya haji yang berasal dari sumber yang haram, seperti hasil korupsi atau riba, menjadikan ibadah haji tidak sah dan tertolak.
3. Melanggar rukun dan syarat haji
Tidak melaksanakan rukun haji dengan benar, seperti meninggalkan wukuf di Arafah tanpa alasan syar'i, dapat menyebabkan haji tidak sah.
4. Perilaku dosa selama haji
Melakukan perbuatan dosa selama ibadah haji, seperti berbohong, menipu, atau berbuat zalim kepada sesama jemaah, dapat menyebabkan haji tertolak.
5. Tidak Ada Perubahan Setelah Haji
Jika setelah menunaikan haji seseorang tidak menunjukkan perubahan positif dalam perilaku dan tetap melakukan maksiat, maka hajinya dapat dianggap tidak memberikan manfaat.
Baca juga: Pengertian haji mabrur dan cara meraihnya menurut Islam
Ciri-ciri haji mardud
Beberapa tanda bahwa haji seseorang mungkin tertolak antara lain:
- Tidak ada perubahan perilaku ke arah yang lebih baik setelah haji.
- Masih melakukan perbuatan dosa dan maksiat.
- Merasa sombong atau bangga diri karena telah menunaikan haji.
- Menggunakan gelar "Haji" untuk kepentingan pribadi atau status sosial.
Upaya menghindari haji mardud
Agar ibadah haji diterima oleh Allah SWT, umat Muslim disarankan untuk:
- Meluruskan niat hanya untuk mencari ridha Allah.
- Memastikan biaya haji berasal dari sumber yang halal.
- Memahami dan melaksanakan rukun serta syarat haji dengan benar.
- Menjaga perilaku dan menjauhi dosa selama ibadah haji.
- Berusaha menjadi pribadi yang lebih baik setelah menunaikan haji.
Menunaikan ibadah haji adalah kesempatan yang sangat berharga. Ibadah ini merupakan panggilan suci yang tidak semua orang bisa rasakan, sehingga perlu disyukuri dengan kesungguhan dan niat yang tulus.
Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk mempersiapkan diri secara spiritual dan materiil. Persiapan yang matang akan membantu menjalankan rangkaian ibadah haji dengan benar, sehingga hajinya diterima oleh Allah SWT dan menjadi Haji Mabrur.
Baca juga: 8 keutamaan ibadah haji yang wajib diketahui setiap muslim
Pewarta: M. Hilal Eka Saputra Harahap
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025