Jakarta (ANTARA) - PT Pos Indonesia (PosIND) mengungkapkan realisasi penyaluran bantuan sosial (bansos) Program Sembako dan Program Keluarga Harapan (PKH) selama triwulan pertama 2025 mencapai 90 persen dari target.
Direktur Bisnis Jasa Keuangan Pos Indonesia Haris mengatakan pada 2025 pihaknya kembali ditunjuk oleh Kementerian Sosial RI (Kemensos) sebagai mitra penyaluran beberapa jenis bansos, khususnya bansos Program Sembako dan PKH.
"Dalam 10 hari masa penyaluran serentak di sejumlah wilayah Indonesia di tri wulan pertama 2025, (data per 2 Maret 2025) realisasi Bansos PKH telah mencapai 90 persen dan realisasi bansos sembako 80,89 persen," ujar Haris dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
PosIND mendapat alokasi dana bansos PKH sebesar Rp1,29 triliun atau Rp1.294.621.225.000 untuk disalurkan kepada 1.792.933 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) tersebar di 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 6.877 kecamatan, dan 57.435 desa.
Penyaluran tertinggi di Provinsi Aceh dengan capaian 94,40 persen, dan di tingkat kabupaten tertinggi di Aceh Barat mencapai 75,47 persen.
Untuk realisasi tingkat kecamatan bahkan ada yang telah mencapai 100 persen, yaitu di Kecamatan 2x11 Enam Lingkuang, Kecamatan 2x11 Kayu Tanam, dan Abeli.
Sementara untuk Bansos Program Sembako, PosIND mendapatkan alokasi dana sebesar Rp1,8 triliun atau Rp1.800.023.400.000 yang dibagikan kepada 3.000.039 KPM.
Penyaluran Bansos Program Sembako oleh PosIND tersebut mencakup 38 provinsi, 514 kabupaten/kota, 6.894 kecamatan, dan 56.638 desa.
Penyaluran tertinggi juga di Provinsi Aceh sebesar 94,19 persen, dan realisasi kabupaten tertinggi di Aceh Barat dengan 93,46 persen.
Untuk realisasi tingkat kecamatan tertinggi diperoleh di Kecamatan 2x11 Enam Lingkuang yang juga 100 persen.
Keberhasilan tersebut, menurut Haris juga terjadi di kota-kota lain, seperti Bandung, Medan, dan Yogyakarta, Makassar ataupun Surabaya.
Menurut dia keberhasilan ini tidak lepas dari implementasi teknologi digital melalui dashboard PGC, yang juga diproyeksikan untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi.
“Dengan adanya dashboard ini, kami dapat memantau proses penyaluran secara real-time, mulai dari distribusi logistik hingga konfirmasi penerimaan oleh masyarakat. Hal ini membantu kami mengambil langkah cepat jika terjadi kendala di lapangan,” ujarnya.
Selain sistem digitalisasi, tambahnya, strategi penyaluran dilakukan melalui tiga metode, yakni dibagikan di Kantorpos, komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM bagi mereka yang sedang sakit, lansia, maupun disabilitas.
Haris menyatakan berdasarkan keberhasilan tersebut perusahaan optimistis penyaluran Bansos Program Sembako dan PKH sepanjang 2025 akan sukses.
Dia menambahkan sepanjang periode 2024, PosIND mampju menyalurkan bansos kepada 4,6 juta KPM di seluruh Indonesia dengan capaian 96 persen.
Baca juga: Menko Muhaimin gelar rapat sempurnakan mekanisme distribusi bansos
Baca juga: Kemensos akan evaluasi PKH agar lebih tepat sasaran
Baca juga: PosIND menyalurkan bansos Program Sembako dan PKH ke 4,6 juta KPM 2024
Pewarta: Subagyo
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025