Penggunaan obat steroid berlebihan bisa sebabkan osteoporosis

3 hours ago 1

Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis anak konsultan endokrinologi Frida Soesanti menyampaikan bahwa penggunaan obat mengandung steroid dalam jangka panjang atau secara berlebihan dapat menyebabkan osteoporosis atau tulang rapuh pada anak dan remaja.

"Osteoporosis dapat disebabkan karena penggunaan steroid. Jadi, steroid itu contohnya Prednisone, Methylprenisolone, Dexamethasone. Ini digunakan kalau diperlukan, kalau sehari-hari, seperti batuk pilek, anaknya enggak usah dikasih," kata dr. Frida Soesanti, SpA, Subs Endo(K), PhD dalam acara diskusi kesehatan yang diikuti via daring dari Jakarta pada Selasa.

Anggota Unit Kerja Koordinasi Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) itu mengatakan, obat yang mengandung steroid bisa membahayakan kesehatan tulang apabila dikonsumsi secara terus menerus.

Ia mencontohkan, orang dewasa yang mengonsumsi Prednisone dengan dosis kecil, sekitar 10 mg, dalam waktu 90 hari bisa menghadapi peningkatan risiko patah tulang punggung hampir 18 kali lipat dan risiko patah tulang panggul tujuh kali lipat.

Baca juga: Kenali penyebab dan faktor risiko osteoporosis

"Di dalam tulang punggung kita ini untuk melindungi saraf yang ada di dalamnya. Patah di tulang punggung itu jangan dibayangkan kayak patah di kaki atau di tungkai, justru itu kelihatan. Kalau di punggung, enggak kelihatan, anaknya cuma merasa pegal-pegal," kata dokter Frida.

Kepala Divisi Endrokrinologi Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia-Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta itu menekankan bahwa obat yang mengandung steroid hanya boleh diberikan kalau memang dibutuhkan secara medis.

"Steroid hanya kita berikan kalau perlu. Misalnya, anaknya sedang serangan asma berat, karena itu perlu, tapi sebentar, habis itu stop. Anak dengan leukemia memang salah satu regimen untuk kemoterapinya adalah steroid. Tapi untuk sehari-hari, anaknya batuk pilek, alergi, obatnya bukan steroid," ia menjelaskan.

"Jangan rutin menggunakan steroid, karena memengaruhi (risiko) patah tulangnya. Kemudian, anaknya pendek, karena dia mempengaruhi pertumbuhan tulang, pertumbuhan tinggi badan. Steroid hanya diberikan kalau memang dibutuhkan," katanya.

Dia juga mengingatkan pentingnya kehati-hatian dalam memanfaatkan ramuan atau obat tanda izin edar, yang berpeluang memiliki kandungan steroid tersembunyi.

Baca juga: IDAI kemukakan perlunya evaluasi pengawasan obat keras

Baca juga: Konsumsi jamu dan obat herbal mengandung steroid bisa picu diabetes

Pewarta: Sri Dewi Larasati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |