Jakarta (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyelenggarakan sosialisasi akbar terkait pelayanan kebersihan kepada para Ketua Bidang Pengelolaan Sampah Rukun Warga (BPS RW) dan pengurus bank sampah seluruh Jakarta.
Dalam sosialisasi tersebut, DLH juga memperkenalkan platform e-Bank Sampah Jakarta yang telah diluncurkan sebelumnya. Melalui sistem ini, seluruh transaksi, harga sampah, hingga lokasi bank sampah induk maupun unit dapat dipantau dengan mudah.
“Sistem ini terintegrasi, sehingga transparansi dan efektivitas pengelolaan bank sampah dapat ditingkatkan. Warga yang aktif memilah dan menabung sampah akan mendapatkan manfaat langsung berupa pembebasan retribusi kebersihan,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto di Jakarta, Rabu.
Baca juga: Pemprov DKI libatkan peran perempuan untuk pilah sampah
Kegiatan ini juga mencakup pelantikan dan pengukuhan pengelola bank sampah di Jakarta sebagai anggota Asosiasi Bank Sampah Indonesia (ASOBSI). Tujuannya adalah memastikan kesiapan warga dalam mendukung kebijakan pembebasan retribusi kebersihan dengan menjadi nasabah aktif bank sampah.
Lebih lanjut, Asep menjelaskan bahwa sosialisasi ini juga mengedukasi warga mengenai kewajiban menjadi nasabah bank sampah.
“Minimal menabung sampah empat kali dalam sebulan di bank sampah yang terdaftar. Selain itu, jika satu orang di dalam rumah tinggal sudah menjadi anggota bank sampah aktif, maka seluruh rumah tersebut akan terbebas dari kewajiban membayar retribusi kebersihan,” kata Asep.
Baca juga: Jakpus gencarkan sosialisasi retribusi sampah ke pengurus bank sampah
Ia pun menegaskan pentingnya peran aktif warga dalam mendukung pengelolaan sampah melalui bank sampah.
Asep mengimbau kepada warga Jakarta untuk segera mendaftar sebagai nasabah bank sampah agar bisa terbebas dari retribusi kebersihan. Dengan menjadi nasabah aktif dan memilah sampah dari sumbernya, masyarakat tidak hanya membantu menjaga lingkungan tetapi juga mendapatkan manfaat ekonomi.
Asep juga menjelaskan, kegiatan tersebut digelar bukan hanya memastikan warga memahami kebijakan retribusi sampah, tetapi juga mendorong pembentukan bank sampah baru di setiap RW.
Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menargetkan 3.020 bank sampah baru, mereaktivasi 1.980 bank sampah yang sebelumnya tidak aktif, serta mengoptimalkan 1.431 unit yang sudah berjalan.
Baca juga: Pemkot Jakpus siapkan personel amankan sampah usai perayaan tahun baru
Menurut Asep, platform e-Bank Sampah juga berfungsi sebagai solusi digital untuk memudahkan warga berpartisipasi aktif dalam pengurangan sampah.
"Dengan memilah sampah dan menabung di bank sampah, kita bisa mengurangi beban tempat pembuangan sampah akhir (TPA) sekaligus menciptakan nilai ekonomi dari sampah yang diolah,” kata Asep.
Dalam sosialisasi ini juga dijelaskan penggunaan aplikasi Jakclean platform kolaborasi DLH dengan Bank DKI untuk memudahkan Wajib Retribusi (WR) Pelayanan Kebersihan menunaikan kewajiban.