Pendangkalan Pulau Baai, Kapal KKP angkut warga Enggano ke Bengkulu

2 months ago 6

Jakarta (ANTARA) - Kapal Pengawas (KP) Orca 05 milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengangkut 28 warga Enggano ke Kota Bengkulu, sebagai bentuk mendukung layanan transportasi laut akibat terjadi kondisi pendangkalan alur di Pulau Baai, Bengkulu.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pihaknya mendapatkan laporan dari nakhoda KP Orca 05 Sutisna Wijaya bahwa kapal pengawasan tersebut mengangkut 28 orang pada Rabu (2/7) malam dan tiba di Perairan Kota Bengkulu pada Kamis pagi (3/7) sekitar pukul 08.30 WIB

“Alhamdulillah, kami sudah mendapat laporan dari Nakhoda KP Orca 05 bahwa kapal telah tiba di Kota Bengkulu dengan selamat setelah menempuh perjalanan selama kurang lebih 12 jam dari Enggano," kata Trenggono dalam keterangan dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Komisi V DPR turun cek progres pengerukan alur pelabuhan Baai Bengkulu

Pengerahan KP Orca 05 merupakan tindak lanjut atas pertemuan Menteri Kelautan dan Perikanan Trenggono dengan Gubernur Bengkulu pada 24 Juni 2025.

Sebelumnya Menteri Trenggono menginstruksikan menurunkan kapal pengawas untuk membantu mobilisasi masyarakat pulau ke kota, serta membangun wilayah pesisir di sana.

KP Orca 05 tiba di perairan Enggano sekitar perairan Pelabuhan Malakoni sejak Sabtu (28/06). Setibanya di perairan Enggano, Nakhoda KP Orca 05 telah melakukan koordinasi dengan jajaran pemerintah daerah setempat.

Baca juga: Komisi V DPR jadwal rapat cegah pengerukan alur Pelabuhan Baai molor

Sementara itu Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP Pung Nugroho Saksono (Ipunk) menambahkan sebanyak 28 penumpang yang berangkat ke Kota Bengkulu terdiri dari 23 penumpang dewasa dan 5 penumpang anak-anak.

"Dari 28 penumpang, 26 orang merupakan warga Enggano dan dua orang merupakan perwakilan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) sebagai pendamping warga," kata Ipunk.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Zaenal Abidin
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |