Semarang (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mulai mengoperasikan pompa air tenaga surya (PATS) di Desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak untuk mengatasi rob.
Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, di Semarang, Rabu, mengatakan keberadaan pompa air dibutuhkan sebagai bagian dari sistem pengendalian rob dan banjir.
Pengoperasian PATS merupakan langkah untuk mengurangi ketergantungan pada pompa berbahan bakar minyak dalam penanganan rob di wilayah pesisir.
Menurut dia, pompa air tersebut diperlukan untuk solusi jangka pendek dan menengah, serta menjadi langkah awal menuju sistem yang lebih efisien dan ramah lingkungan.
PATS di Sayung dirancang menggunakan dua unit pompa hybrid, yang dapat beroperasi dengan tenaga surya maupun listrik dari jaringan PLN.
Kedua pompa tersebut memiliki kapasitas total 2 x 125 liter per detik, didukung panel surya berdaya 66 kiloWatt peak (kWp), serta dilengkapi rumah pompa, serta empat unit kamera pengawas (CCTV).
Pompa tersebut didukung oleh 74 unit panel surya, masing-masing berkapasitas 720 Watt peak (Wp).
Pada kondisi cuaca cerah, operasional pompa sepenuhnya memanfaatkan energi matahari. Saat intensitas cahaya berkurang atau malam hari, sistem dapat dialihkan menggunakan listrik PLN dengan daya terpasang 66 kVA.
Baca juga: Pemprov Jateng bagikan 28 mesin pompa atasi rob di Demak
Ia mengatakan penggunaan pompa berbasis energi surya itu menjadi bagian dari upaya Pemprov Jateng dalam mendorong pemanfaatan energi terbarukan, sekaligus menekan biaya operasional penanganan banjir dan rob.
"Pompa air tenaga surya ini yang pertama di wilayah kita. Ini bisa memangkas biaya solar, dan ke depan akan menjadi pilihan utama," katanya.
Rencananya, pemanfaatan energi surya tidak hanya akan diterapkan untuk pengendalian banjir, tetapi juga untuk sektor lain, seperti untuk pertanian, perikanan, perumahan, dan perkantoran.
"Energi terbarukan akan kita maksimalkan, dan ini akan kita jadikan role model di wilayah lain," kata mantan Kapolda Jateng itu.
Operasional dan pemeliharaan PATS di Sayung dilaksanakan oleh Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air dan Tata Ruang (Pusdataru) Jateng melalui Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Bodri Kuto.
Sementara itu, Kepala Dinas Pusdataru Jateng Henggar Budi Anggoro menyampaikan bahwa proyek tersebut melibatkan kolaborasi pemerintah daerah, dunia usaha yaitu PT Trina Mas Agra Indonesia, dan masyarakat.
Ia menyebutkan total panel surya yang tersedia sebanyak 320 unit, dan saat ini baru terpasang sebanyak 74 unit.
Baca juga: Pemprov Jateng perbanyak pompa atasi rob Demak
"Masih terdapat sisa panel yang cukup banyak, mudah-mudahan ke depan, misalnya pada perubahan anggaran, dapat dialokasikan kembali untuk pemasangan lanjutan, karena masih sangat memungkinkan," katanya.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































