Pemkot Surabaya pastikan semburan akibat kebocoran pipa gas

8 hours ago 2
Jadi sudah tidak ada aliran lagi. Pascakejadian ini kami akan melakukan evaluasi

Surabaya (ANTARA) - Pemerintah Kota Surabaya memastikan jika semburan berbau gas yang terjadi di Rungkut Tengah, Surabaya sejak Kamis (16/10/2025) akibat kebocoran gas milik perusahaan gas negara (PGN).

Hal itu terungkap setelah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama General Manager Sales and Operation Region III Perusahaan Gas Negara (PGN) Hedi Hedianto dan Dosen Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya Amien Widodo memantau langsung semburan berbau gas di sungai Rungkut Tengah, Sabtu.

Eri Cahyadi mengatakan bahwa semburan berbau gas di sungai Rungkut Tengah bukan karena fenomena alam akan tetapi disebabkan kebocoran pipa gas.

"Setelah Kamis malam lalu ada kejadian, saat itu saya meminta kepada Kepala BPBD untuk berkoordinasi dengan teman-teman PGN, dan ITS. Alhamdulillah keesokan harinya PGN bergerak cepat menutup dua pipa," katanya.

Baca juga: Presdir Vale Indonesia duga kebocoran pipa minyak karena gempa bumi

Ia mengatakan, setelah dilakukan penutupan aliran gas oleh PGN pada Kamis (17/10) pukul 16.15 WIB semburan berbau gas sudah tidak terjadi lagi.

General Manager Sales and Operation Region III PGN Hedi Hedianto menyampaikan PGN telah melakukan penanganan pipa gas yang mengalami kebocoran di sungai Rungkut Tengah.

Setelah dilakukan identifikasi, lanjut Hedi, PGN segera melakukan analisa dan menutup pipa gas yang bocor serta aliran gas yang melintang melalui pipa tersebut sudah tertutup.

"Jadi sudah tidak ada aliran lagi. Pascakejadian ini kami akan melakukan evaluasi," katanya.

Baca juga: Vale rombak direksi di tengah isu kebocoran pipa minyak

Hedi menjelaskan, saat ini PGN segera melakukan rekondisi pipa gas yang bocor guna memastikan sudah tidak ada lagi semburan dan terdeteksi adanya kebocoran gas.

"Awal kan ada semburan dan tercium bau ya, sekarang sudah nggak ada dari kemarin sore," katanya.

Pakar Geologi ITS Surabaya Amien Widodo telah melakukan deteksi dini menggunakan georadar untuk memastikan penyebab semburan tersebut dan terungkap jika semburan itu akibat kebocoran pipa gas.

"Kalau kejadian alami itu mungkin, karena daerah ini tempat lapangan sumur migas (minyak dan gas) zaman Belanda, tapi kemarin Jumat ternyata (pipa bocor), alhamdulillah itu mudah dan tinggal menutup saja," katanya.

Baca juga: Cemari lingkungan, PT Vale diminta segera atasi dampak kebocoran pipa

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |