Malang, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, Jawa Timur, memberikan pendampingan psikolog kepada seorang anak asal Kecamatan Sukun yang beberapa waktu lalu diduga menjadi korban perundungan di sekolah.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Kelurga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang Donny Sandito di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat, mengatakan pemantauan perkembangan kondisi korban terus berjalan dan dilakukan secara intens.
"Kami mendahulukan korban untuk pendampingan, nanti kalau membutuhkan psikolog akan dipenuhi. Makanya secara rutin kami mendatangi yang bersangkutan," kata Donny.
Dinsos P3AP2KB juga melakukan koordinasi dengan banyak pihak, seperti Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) serta Kepolisian Resor Kota (Polresta) Malang Kota untuk penanganan kejadian tersebut.
Baca juga: Pendekatan humanis dinilai efektif tangkal paham radikal di sekolah
Pelibatan Disdikbud, kata dia, karena terduga pelaku juga ditengarai statusnya juga masih pelajar, sama dengan korban.
Donny menyampaikan dari sisi pencegahan Dinsos P3AP2KB bersama Disdikbud setempat melakukan sosialisasi anti perundungan di setiap sekolah.
"Jadi sudah ada indikator tentang apa yang akan dilakukan soal anti bullying, terutama menyasar teman sebayanya, terus kepada gurunya," ujar Donny.
Sebagaimana diketahui, korban yang berasal dari Kecamatan Sukun telah melaporkan aksi perundungan kepada Polresta Malang Kota pada Rabu (12/11).
Baca juga: Sejumlah faktor penyebab perundungan di institusi pendidikan
Setelah adanya laporan itu kepolisian langsung melakukan penyelidikan terhadap kejadian tersebut. Dugaan perundungan di Kota Malang diketahui melalui video amatir yang diunggah di salah satu akun media sosial instagram pada hari ini.
Di dalam video tersebut diperlihatkan korban perundungan merupakan anak perempuan. Dia mengenakan pakaian berwarna hitam dan celana berwarna abu-abu terduduk di salah satu bagian anak tangga sambil memegang telepon genggam.
Korban saat itu secara tiba-tiba mendapatkan pukulan dari salah satu anak perempuan di bagian pipi sebelah kiri.
Aksi dugaan perundungan tidak berhenti sampai di situ saja. Dalam posisi berdiri korban kembali ditampar di bagian bibir. Dalam kondisi menangis dan menutup wajahnya, dia kembali mendapatkan pukulan di bagian pipi kanan.
Baca juga: KPAI desak pemerintah respon dan selesaikan cepat kasus perundungan
Pewarta: Ananto Pradana
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































