Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) menargetkan pembangunan instalasi tangki septik komunal dengan pemanfaatan biogas di delapan kelurahan rampung pada 2025.
"Jadi, semua ada delapan instalasi, baru tiga yang sudah selesai. Ditargetkan, ya, secepatnya tahun ini selesai. Memang itu dari kontraknya dengan pelaksana, pokoknya tahun ini selesai semua," kata Wakil Walikota Jakarta Timur Kusmanto di Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur, Jumat.
Menurut dia, terdapat lima instalasi lain yang masih dalam tahap pembangunan. Proyek tersebut berada di wilayah Kramat Jati, Kampung Rambutan, Pekayon, Kampung Melayu, dan Bidara Cina.
Namun meskipun di beberapa titik masih dalam pekerjaan konstruksi, dia memastikan semuanya selesai pada 2025, sesuai kontrak dengan pihak pelaksana.
Dari delapan lokasi yang direncanakan, tiga instalasi kini telah beroperasi dan mulai dimanfaatkan warga, yakni di Kelurahan Bidara Cina, Kelurahan Rambutan, dan Kelurahan Pekayon.
"Mudah-mudahan dengan tiga yang beroperasi ini, hasilnya bisa langsung dimanfaatkan masyarakat," ujar Kusmanto.
Lebih lanjut, dia menyebutkan Pemkot Jaktim terus mempercepat pembangunan instalasi tangki septik biogas komunal sebagai solusi pengolahan limbah rumah tangga dan penyedia energi alternatif bagi masyarakat.
Tiga lokasi yang telah berfungsi tersebut menjadi proyek percontohan (pilot project) pemanfaatan limbah domestik menjadi biogas dan listrik.
Baca juga: Pemkot Jaktim kebut pembangunan tanki septik komunal di tiga kelurahan
Kusmanto menyebutkan salah satu contoh instalasi biogas di permukiman Gang Delta, Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, yang dikunjungi Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung pada Kamis (13/11).
Warga di lokasi tersebut telah memanfaatkan hasil pengolahan dalam bentuk gas untuk memasak, serta aliran listrik yang dihasilkan dari proses bioenergi.
"Alhamdulillah, ini program terobosan yang sangat baik. Tentunya, menekan biaya gas masyarakat. Ini juga untuk ekonomi masyarakat," ucap Kusmanto.
Dia pun berharap keberadaan delapan instalasi biogas komunal itu tidak hanya berdampak pada perbaikan lingkungan dan kesehatan, tetapi juga memberikan efisiensi energi bagi warga.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo meresmikan instalasi tangki septik komunal dengan pemanfaatan biogas di Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo, Jakarta Timur, Kamis (13/11).
Selain mengurangi ketergantungan warga terhadap gas LPG, sistem tersebut juga berkontribusi menekan tingkat bakteri E. Coli di lingkungan permukiman.
"Warga yang dulu harus beli LPG, sekarang tidak perlu lagi. Mereka bisa menghemat sampai 1,2 juta rupiah per tahun," ungkap Pramono.
Dalam kunjungannya, Pramono sempat mencoba menggoreng telur dengan menggunakan gas hasil olahan limbah tinja warga tersebut.
Pramono mengatakan capaian di Jakarta Timur itu akan menjadi model pengembangan sistem biogas di wilayah lain di Jakarta, termasuk di perkantoran pemerintah dan swasta.
Baca juga: Pramono resmikan tangki septik komunal berbasis biogas di Pekayon
Baca juga: Pembangunan tangki septik komunal di DKI dinilai perlu dipercepat
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































