Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur (Jaktim) mendorong kesetaraan pendidikan bagi seluruh pelajar lewat try out Kartu Jakarta Pintar (KJP).
"Ini sebenarnya lebih kepada memberikan kesempatan dan kesetaraan antara siswa yang mungkin secara ekonomi bisa menikmati bimbel (bimbingan belajar) dan try out," kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin saat meninjau pelaksanaan Try Out Kartu Jakarta Pintar (KJP) tahap kedua di SMA Negeri 62 Jakarta, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa.
Dia menegaskan komitmen tersebut, khususnya ditujukan bagi mereka yang berasal dari keluarga kurang mampu.
Selain itu, dia menjelaskan tujuan utama try out tersebut, yakni memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh siswa dalam menghadapi persiapan masuk perguruan tinggi negeri (PTN).
Menurut dia, tidak semua keluarga mampu membiayai les atau try out berbayar yang biasanya dibutuhkan siswa untuk menghadapi Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) atau seleksi serupa.
"Ini sebenarnya lebih kepada memberikan kesempatan dan kesetaraan antara siswa yang secara ekonomi bisa menikmati bimbel dan try out berbayar dengan siswa yang mungkin orang tuanya kurang mampu," jelas Munjirin.
Melalui try out KJP, dia pun berharap pelajar dari keluarga penerima manfaat KJP memiliki persiapan yang sama kuatnya dengan siswa lain.
Terlebih, masuk PTN kerap menjadi pilihan karena dianggap lebih terjangkau secara pembiayaan dibandingkan kampus swasta.
Lebih lanjut, program try out gratis berbasis KJP itu turut menjadi bagian dari strategi Pemkot Jakarta Timur untuk mendorong mobilitas sosial melalui jalur pendidikan.
Baca juga: Pemkot Jaktim ungkap peserta "try out" KJP melonjak jadi 2.236 siswa
Pemerintah berharap semakin banyak siswa dari keluarga kurang mampu dapat lolos ke perguruan tinggi negeri sehingga peluang mereka memperbaiki taraf hidup semakin terbuka.
"Kesempatan yang sama ini penting untuk persiapan memasuki perguruan tinggi. Dengan masuk PTN, pembiayaan biasanya jauh lebih murah," ucap Munjirin.
Dia menekankan pemerintah terus menyesuaikan program berdasarkan kebutuhan siswa. Jika dibutuhkan try out tambahan, maka pihaknya siap menambah jumlah pelaksanaan try out tersebut.
Dengan pendekatan itu, Pemkot Jakarta Timur menginginkan agar kualitas pendidikan tidak lagi menjadi persoalan kemampuan ekonomi keluarga, tetapi semata ditentukan oleh potensi dan kerja keras siswa.
Pelaksanaan tahap ke-2 try out KJP yang digelar secara serentak pada Selasa diikuti sebanyak 2.236 siswa SMA negeri di Jakarta Timur.
Jumlah tersebut merupakan kelanjutan dari tahap pertama yang sebelumnya telah diluncurkan oleh Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, yang diikuti oleh 441 siswa.
Program try out KJP diresmikan pada 21 Oktober 2025 oleh Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Try out dilaksanakan selama lima periode, yaitu mulai Oktober 2025 hingga Februari 2026, dan diikuti 3.304 siswa dari 40 SMA Negeri, termasuk yang menjadi proyek percontohan (pilot project). Tahap pertama try out diikuti 472 siswa dari enam sekolah di Jakarta.
Baca juga: Rano tegaskan anggaran KJP tidak dipangkas meski APBD berkurang
Baca juga: DKI luncurkan KJP Try Out untuk siswa kelas XII Jakarta
Pewarta: Siti Nurhaliza
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































