Banyuwangi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur menyiagakan sarana prasarana (sarpras) yang dibutuhkan bagi penanganan tragedi tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya di Selat Bali pada Rabu (2/7) malam.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Banyuwangi, Jumat, mengatakan pemerintah daerah setempat melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait terlibat penuh dalam proses penanganan kapal tenggelam di lintasan Ketapang (Banyuwangi)-Gilimanuk (Bali).
"Kami turut bela sungkawa atas tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, semoga korban meninggal dunia mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa," ujarnya.
Menurut Ipuk, sejak Kamis (3/7) sejumlah armada ambulans sudah bersiaga, seperti RSUD Blambangan juga telah menyiapkan ruang khusus bagi para korban yang membutuhkan tindakan medis, dan tenaga kemanusiaan di bawah BPBD Banyuwangi dan Tagana Dinsos Banyuwangi juga turut aktif membantu tim SAR.
"Pemkab Banyuwangi juga telah melakukan asesmen awal atas korban meninggal guna memastikan penanganan yang tepat, mulai dari pendampingan psikologis hingga bantuan untuk keluarga," katanya.
Pemkab Banyuwangi juga menyiapkan bantuan makanan untuk membantu logistik tenaga relawan maupun keluarga korban yang berkumpul di Pelabuhan Ketapang.
KMP Tunu yang mengangkut sebanyak 53 orang penumpang dan 12 ABK/kru serta 22 unit kendaraan itu mengalami kecelakaan laut dan tenggelam di Selat Bali, pada Rabu (2/7) malam, sekitar pukul 23.35 WIB, setelah bertolak dari Pelabuhan Ketapang menuju Pelabuhan Gilimanuk pada pukul 22:56 WIB.
Posko Operasi SAR dan Potensi SAR Gabungan di Pelabuhan Ketapang Banyuwangi mencatat hingga saat ini korban ditemukan meninggal enam orang, 29 korban ditemukan selamat dan 30 korban lainnya masih dalam pencarian tim SAR.
Baca juga: Basarnas lanjutkan pencarian korban KMP Tunu, 30 orang belum ditemukan
Baca juga: KNKT mulai investigasi penyebab kecelakaan laut Kapal Tunu
Pewarta: Novi Husdinariyanto
Editor: Riza Mulyadi
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.