Surabaya (ANTARA) - Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin menyatakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Penempatan Pekerja Migran Indonesia merupakan upaya pemerintah menjauhkan para pekerja migran dari jebakan pinjaman online (pinjol) maupun pinjaman ilegal lainnya.
“Program KUR Penempatan Pekerja Migran bentuk komitmen pemerintah dalam melindungi pekerja migran maupun calon pekerja migran agar tidak terjerat pinjaman online, pinjaman ilegal, atau pinjaman lain yang memberatkan,” katanya dalam Akad Massal KUR di Surabaya, Selasa.
KUR Penempatan PMI merupakan pembiayaan yang khusus diberikan kepada Calon PMI dan/atau Calon Pekerja Magang Luar negeri untuk memenuhi kebutuhan biaya penempatan ke negara tujuan penempatan.
Mukhtarudin mengatakan saat ini banyak oknum yang menawari warga menjadi pekerja migran dengan mudah termasuk melalui pinjaman-pinjaman ilegal.
Melalui KUR Penempatan PMI maka pekerja migran mendapat pembiayaan yang terpercaya untuk pemberdayaan dan modal usaha.
Ia menyebutkan dari total KUR secara keseluruhan yang memiliki anggaran Rp300 triliun, KUR untuk pekerja migran sebesar Rp210 miliar.
Hingga kini, kata dia, dari total anggaran KUR pekerja migran sebesar Rp210 miliar baru terserap Rp60,08 miliar yang telah diterima oleh 2.011 pekerja migran Indonesia.
“Kami bisa merealisasikan sebanyak 2.011 pekerja migran dan yang sudah tersalurkan baru Rp60 miliar tapi ini kami usahakan mencapai target sampai 2026,” ujarnya.
Mukhtarudin memastikan penyerapan KUR akan maksimal karena program KUR ini merupakan bentuk kehadiran negara dalam rangka pemberdayaan terhadap pekerja migran Indonesia.
Terlebih, program KUR sejalan dengan Kementerian P2MI sedang melakukan sistem tata kelola pekerja migran Indonesia yang terintegrasi dari hulu, tengah, dan hilir.
“Kehadiran KUR ini adalah di hulu dan hilir termasuk soal pemberdayaan. Kita itu ada penempatan, ada perlindungan, dan ada pemberdayaan,” kata Mukhtarudin.
Baca juga: Menteri Mukhtarudin tegaskan keterbukaan informasi bagi pekerja migran
Baca juga: Wamen P2MI: Murid Sekolah Rakyat punya peluang bekerja di luar negeri
Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.