Pemerintah kembangkan inovasi pendanaan lindungi terumbu karang

3 hours ago 2
Salah satu tantangan pengelolaan sumber daya berkelanjutan adalah pendanaan yang mendorong kita untuk menciptakan inovasi pendanaan pengelolaannya

Jakarta (ANTARA) - Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan pemerintah Indonesia membangkan inovasi pendanaan sebagai langkah strategis melindungi terumbu karang dan kawasan konservasi laut dalam menghadapi keterbatasan anggaran serta tantangan keberlanjutan sumber daya kelautan.

"Salah satu tantangan pengelolaan sumber daya berkelanjutan adalah pendanaan yang mendorong kita untuk menciptakan inovasi pendanaan pengelolaannya," kata Trenggono dalam "16th Anniversary of CTI-CPF and Coral Triangle Day 2025" di Jakarta, Kamis.

Ia memperkenalkan dua model inovasi pendanaan yang sedang dikembangkan pihaknya yaitu Indonesia Coral Reef Bond Project dan Debt for Nature Swap-The Tropical Forest and Coral Reef Conservation (DNS-TFCCA), yang saat ini sedang disiapkan Indonesia dengan dukungan lembaga internasional.

Coral Reef Bond bukan berasal dari utang pemerintah, melainkan instrumen pembiayaan konservasi laut yang risikonya ditanggung oleh Bank Dunia dan dikaitkan dengan standar efektivitas konservasi International Union for Conservation of Nature (IUCN) Green List.

Sementara itu, DNS-TFCCA memungkinkan pengalihan utang luar negeri Indonesia menjadi dana konservasi untuk perlindungan terumbu karang di bawah skema Tropical Forest and Coral Reef Conservation.

Skema itu diharapkan mampu menjamin kelangsungan pengelolaan kawasan konservasi dan mendukung target-target CTI-CFF dalam mencapai keseimbangan antara perlindungan ekosistem dan kesejahteraan masyarakat.

Menurut Trenggono, inovasi keuangan menjadi jalan keluar dalam mendukung agenda konservasi laut yang inklusif, partisipatif, dan transparan di kawasan segitiga karang.

Dalam kesempatan itu, Trenggono juga mengajak seluruh pihak untuk menjadikan Coral Triangle Day 2025 sebagai momentum bersama mewujudkan laut sehat dan produktif melalui investasi konservasi berbasis kolaborasi lintas sektor.

Trenggono menyebut Coral Triangle Initiative on Coral Reefs, Fisheries, and Food Security (CTI-CFF) berperan penting dalam menjaga ketahanan pangan dan perikanan berkelanjutan bagi masyarakat pesisir.

Menurutnya, kawasan segitiga karang adalah pusat keanekaragaman laut tropis dunia yang memiliki peran ekologis dan ekonomi penting, terutama sebagai habitat ribuan spesies dan jalur perikanan internasional.

Lebih dari 600 spesies terumbu karang dan 2.000 spesies ikan karang ditemukan di kawasan ini, termasuk spesies terancam seperti penyu laut, hiu karang, dan duyung yang memerlukan perlindungan serius.

Diketahui, CTI-CFF dideklarasikan pada Leaders Summit CTI pada tahun 2009, oleh enam kepala negara dari Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua New Guinea, Kepulauan Solomon dan Timor Leste.

Baca juga: Menteri KKP: CTI-CFF strategis jaga ketahanan pangan laut

Baca juga: PHE ONWJ rehabilitasi ekosistem terumbu karang di laut utara Karawang

Baca juga: Sebanyak 1.200 bibit karang berhasil ditanam di Teluk Maumere NTT

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2025

Read Entire Article
Rakyat news | | | |