Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Pemerintah pusat membangun ratusan rumah aman gempa yang diberi nama Rumah Instan Kuat Sehat dan Aman (RIKSA) di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, untuk warga terdampak bencana pada 3-4 Desember 2024 yang kehilangan tempat tinggal.
"Untuk tahap awal ini ada 321 RIKSA yang sedang dalam pembangunan dan jumlahnya dipastikan bertambah karena data yang masuk tersebut di 32 kecamatan dari 39 kecamatan yang terdampak bencana banjir, tanah longsor, dan pergerakan tanah," kata Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Sukabumi Lukman Sudrajat, di Sukabumi, Kamis.
Menurut Lukman, RIKSA ini dibangun untuk membantu para penyintas bencana yang terjadi pada awal Desember 2024 khususnya yang kehilangan rumahnya akibat terdampak bencana, baik ambruk maupun rusak berat atau tidak layak.
Baca juga: Rumah hunian tetap korban bencana di Sukabumi berdesain tahan gempa
Ukuran RIKSA menggunakan tipe 36 dengan nilai anggaran untuk satu unit rumah bantuan dari pemerintah senilai Rp60 juta yang anggarannya berasal dari APBN. Untuk penyintas yang rumahnya rusak sedang mendapatkan bantuan stimulan Rp30 juta dan rusak ringan Rp15 juta.
"Pembangunan RIKSA hanya memakan waktu paling lama 14 hari kerja dengan menggunakan bahan bangunan yang sesuai standar konstruksi aman gempa, mengingat lokasi-lokasi yang terdampak bencana merupakan daerah rawan gempa bumi," ujarnya.
Baca juga: BNPB bangun huntap untuk korban pergerakan tanah di Ciodeng Sukabumi
Lukman mengatakan untuk RIKSA yang sudah dibangun dan menjadi model percontohan berada di Kampung Ciodeng, Desa Wanajaya, Kecamatan Cisolok.
Rumah-rumah tersebut nantinya untuk para korban pergerakan tanah di Desa Wanajaya dan telah ditinjau langsung oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto untuk memastikan sesuai spesifikasi yang telah ditentukan.
Baca juga: Pemerintah dan BNPB fokus penyediaan huntap untuk korban bencana
"Bentuk bangunan dan spesifikasi RIKSA juga dijadikan model percontohan untuk daerah lain di Indonesia yang terdampak bencana," katanya.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2025