Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan pemerintah akan memperluas pemberian beasiswa kepada para siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ingin bekerja di luar negeri.
"Terutama beasiswa yang bisa langsung bekerja, yaitu vokasi. Beasiswa vokasi ini dibuka peluangnya untuk (siswa-siswa) SMK-SMK yang mau bekerja di luar negeri dan pasarnya jelas," kata Menko Muhaimin Iskandar usai rapat dengan Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin, di Jakarta, Jumat.
Rencana ini merupakan tindak lanjut dari pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang ingin menambahkan pemberian beasiswa untuk masyarakat.
Menko Muhaimin Iskandar menuturkan perluasan beasiswa ini bertujuan untuk mempercepat penyerapan tenaga kerja lulusan SMK di Indonesia dengan memanfaatkan pasar kerja global.
"Jadi yang sudah pasti pasarnya ada, pemerintah tidak segan-segan akan mencarikan beasiswa, terutama yang pasarnya jelas," ujarnya.
Baca juga: Kemendikdasmen siapkan beasiswa pendidikan bagi 150 ribu guru mulai 2026
Ia menambahkan skema serupa juga akan dilakukan dengan memanfaatkan program beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).
Menko Muhaimin Iskandar mengatakan hal ini dilakukan untuk terus mendorong dimensi pemberdayaan di setiap program yang dijalankan oleh pemerintah.
"Begitu juga nanti LPDP akan dikembangkan jangka menengah panjangnya. Kita akan mendorong pemberdayaan, menambahkan salah satu beasiswa khusus vokasi. Terutama vokasi di luar negeri dan juga di dalam negeri," tuturnya.
Dalam rapat tersebut, pihaknya juga membahas program SMK Go Global yang akan membuka peluang para lulusan SMK untuk menjadi pekerja migran Indonesia (PMI).
Dalam waktu dekat, pemerintah menargetkan 500.000 lulusan SMK yang siap kerja di luar negeri lewat program SMK Go Global.
Baca juga: NU Care-LAZISNU salurkan beasiswa kepada santri yatim-duafa
Baca juga: Pemerintah siapkan Rp3,8 miliar beasiswa bagi atlet berprestasi
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Indriani
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.


















































