Gresik (ANTARA) - Pelatih Madura United Alfredo Vera memuji kualitas permainan Svay Rieng FC yang tampil agresif dan mampu mencetak tiga gol, sehingga laga leg kedua semifinal AFC Challenge League berakhir imbang 3-3.
“Sejak leg pertama hingga leg kedua, mereka menunjukkan strategi permainan yang berjalan dengan baik,” kata Alfredo dalam konferensi pers usai pertandingan di Stadion Gelora Joko Samudro, Gresik, Kamis petang.
Tertinggal lebih dulu, para pemain Madura United terus berupaya mengejar dan berhasil menyamakan kedudukan.
Alfredo menilai performa timnya itu menjadi modal positif untuk menghadapi pertandingan Liga 1 Indonesia.
Menurut pelatih asal Brasil itu, tim asuhannya sudah menerapkan skema permainan dengan baik pada leg kedua.
“Di pertandingan ini, kami mengubah sedikit cara bermain dengan tampil lebih agresif. Namun ternyata, mereka juga tampil semakin agresif,” ujarnya.
Meskipun begitu Alfredo bersyukur Madura United telah mencatat sejarah dengan tampil dalam kompetisi level Asia.
Baca juga: Madura United gagal ke final AFC Challenge setelah kalah agregat 3-6
“Kami akan terus berusaha mencapai kemampuan terbaik,” tuturnya.
Sementara itu, penjaga gawang Madura United Miswar Saputra menyatakan bangga atas perjuangan rekan-rekannya yang bermain maksimal meski kalah agregat dari Svay Rieng FC.
“Semua yang berpartisipasi dalam pertandingan hari ini telah melalui situasi sulit, tetapi kami akan terus berusaha,” ucapnya.
Ketiga gol Madura United dicetak oleh Pedro Filipe Monteiro, Irfan dan Sandi Arta Samosir (sebelumnya disebut gol bunuh diri kiper Svay Rieng Vireak Dara).
Sementara ketiga gol Svay Rieng dicetak oleh Gabriel Silva, Bounphachan Bounkong dan Min Ratanak.
Svay Rieng lolos ke babak final AFC Challenge League untuk melawan klub Turkmenistan, FK Arkadag, yang menang agregat 3-2 atas Al Arabi dari Kuwait.
Baca juga: Svay Rieng waspadai kebangkitan Madura United di Gresik
Pewarta: Indra Setiawan/Naufal Ammar Imaduddin
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2025