Pastikan keamanan produk, DKPP Batam perketat pengawasan obat hewan

3 hours ago 2
Sekarang di marketplace daring banyak dijual obat kucing, obat kulit, dan antibiotik hewan tanpa nomor registrasi BPOM. Itu tidak boleh beredar

Batam (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri) melakukan pengawasan ketat terhadap peredaran obat dan produk hewan untuk memastikan keresmian dan keamanan produk.

Kepala DKPP Batam Mardanis mengatakan bahwa pihaknya melakukan pengawasan bersama Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Batam di tempat-tempat penjualan obat hewan seperti pet shop.

“Sekarang banyak obat hewan yang dijual tanpa nomor registrasi atau batch number, bahkan ada yang memakai obat manusia untuk hewan. Ini berbahaya karena bisa meninggalkan residu antibiotik pada daging,” katanya saat dihubungi di Batam, Sabtu.

Baca juga: Stop beri obat manusia ke anabul, ternyata bisa jadi racun

Ia mengatakan bahwa terdapat fenomena penggunaan obat manusia untuk luka dan bekas luka kepada hewan.

Ia juga mengungkapkan adanya penjualan bebas obat hewan di toko maupun penjualan daring yang tidak memiliki izin resmi dari Kementerian Pertanian.

“Sekarang di marketplace daring banyak dijual obat kucing, obat kulit, dan antibiotik hewan tanpa nomor registrasi BPOM. Itu tidak boleh beredar,” katanya menegaskan.

Selain itu, tim pengawas DKPP Batam juga menemukan adanya pakan terapi untuk unggas yang mengandung antibiotik.

Baca juga: DKPP minta peternak rutin beri ternak obat cacing cegah cacing hati

Mardanis mengatakan bahwa produk semacam ini berisiko jika digunakan tanpa kendali karena bisa berdampak pada kesehatan konsumen.

“Pakan ayam yang mengandung antibiotik memang bisa menyembuhkan penyakit seperti pada unggas, tetapi jika mengandung bahan yang dilarang seperti colistin dan kloramfenikol, itu tidak boleh digunakan,” kata Mardanis.

DKPP Batam, lanjutnya, berencana melakukan uji laboratorium terhadap pakan terapi unggas pada tahun depan untuk memastikan tidak ada kandungan berbahaya di dalamnya.

Baca juga: BRIN ungkap pemanfaatan obat herbal untuk hewan kian masif

“Kami sudah merencanakan penganggaran khusus untuk pengujian pakan terapi. Tahun ini kami sudah lakukan dua kali pengujian terhadap daging, termasuk uji mikroba dan residu antibiotik,” tambahnya.

Mardanis menegaskan pengawasan obat hewan ini menjadi penting untuk menjaga keamanan pangan produk hewani di Batam.

“Tujuan kami bukan membatasi, tetapi memastikan semua produk yang beredar aman, terdaftar, dan tidak membahayakan kesehatan masyarakat,” ujarnya.

Baca juga: Mahasiswa Unja ciptakan obat penyakit kulit hewan ternak

Baca juga: Guru Besar Unila apresiasi Kementan dalam penyiapan bahan baku obat dan vaksin hewan

Pewarta: Amandine Nadja
Editor: Indra Gultom
Copyright © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Read Entire Article
Rakyat news | | | |